Salin Artikel

Vandalisme Baliho Puan Maharani di Blitar dan Surabaya, Diduga Bermuatan Politis hingga Dilaporkan ke Polisi

Pada Jumat (23/7/2021), DPC PDIP Kabupaten Blitar membuat laporan ke kepolisian setelah baliho di depan Kantor DPC PDIP Kabupaten Blitar ditulisan "open BO" oleh orang tak tak dikenal.

Tulisan "open BO" tepat berada di dekat foto Puan Maharani. Diduga perbuatan vandalisme dilakukan pada Kamis (22/7/2021) dini hari.

Dipastikan pelaku vandalisme ini harus menggunakan tangga untuk membuat coretan tersebut mengingat baliho dipasang di ketinggian sekitar tiga meter.

“Iya benar, ada laporan itu ke kami. Yang sesuai laporan (LP) pelapor adalah pejabat DPC PDIP Kabupaten Blitar, kemarin (23/7/2021)," kata Kapolres Blitar AKBP Leonard M Sinambela.

Materi yang dilaporkan adalah adanya tulisan “open BO” di dekat foto Puan Maharani yang terpampang di baliho.

Vandalisme dilakukan dengan mencoret-coret baliho Puan Maharani dengan cat minyak, sebagian bahkan ditulisi dengan kata-kata kotor.

Di baliho tersebut, Puan Maharani selaku Ketua DPR RI mengampanyekan pentingnya menjaga protokol kesehatan bagi warga Surabaya di tengah pandemi Covid-19.

Terkait kasus tersebut, Senin (26/7/2021) Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI-P Surabaya bersama sejumlah pengurus tingkat kecamatan mengadukan aksi vandalisme itu ke Mapolrestabes Surabaya.

Mereka juga membawa bukti baliho korban vandalisme.

"Kami berharap polisi bertindak, dengan menangkap dan memproses hukum perusak properti milik PDI-P," jelasnya.

"Ini kan Baliho Ketua DPR dari PDI-P sedang kampanye protokol kesehatan, kalau sampai ada seperti itu (vandalisme) berarti ada yang tidak senang dengan kerja PDI-P di tengah pandemi seperti ini," katanya dikonfirmasi, Senin (26/7/2021).

Sementara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, Guntur Wahono, memberikan tanggapan soal vandalisme di baliho Puan Maharani.

Pria asal Blitar ini menduga, aksi vandalisme tersebut bermuatan politis dan berniat mengadu domba antarkader partai berlambang banteng.

"Nampaknya ada pihak-pihak eksternal di luar intern PDI-P yang berusaha membuat persoalan di intern kader PDI-P," tuturnya.

Apalagi, kata Guntur, ada perbedaan pendapat di antara kader PDI-P Jawa Timur soal wacana mengusung Puan Maharani sebagai kandidat calon presiden pada Pilpres 2024.

Terkait hal tersebut, Polda Jawa Timur sudah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pendalaman penyelidikan.

Pada Minggu (25/7/2021) malam, polisi berhasil mengamankan satu pelaku vandalisme baliho yang ada di Surabaya.

Pelaku saat ini telah menjalani Mapolrestabes Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan penangkapan tersebut.

Gatot belum dapat menjelaskan motif aksi vandalisme tersebut karena sampai saat ini pendalaman pemeriksaan masih terus dilakukan.

Namun Gatot memastikan seorang terduga pelaku vandalisme yang ditangkap adalah yang beraksi di Surabaya.

"Yang diamankan kemarin khusus yang di Surabaya," terangnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/152500278/vandalisme-baliho-puan-maharani-di-blitar-dan-surabaya-diduga-bermuatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke