Salin Artikel

Tenaga Medis "Galau", Ingin Percepat Vaksinasi tapi Kiriman Stoknya Sudah Sebulan Nihil...

Sampai saat ini, kiriman vaksin dari Pemerintah Pusat ataupun Provinsi Jawa Barat sudah tidak ada lagi sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.

Padahal, Presiden RI Joko Widodo telah berulangkali memerintahkan semua daerah untuk mempercepat capaian vaksin ke masyarakat oleh kami di lapangan, tapi distribusi vaksinnya selama ini ke daerah tak jelas.

Sebulan kiriman stok vaksin nihil

"Sudah sebulan ini saja kiriman stok vaksin nihil. Kita sebenarnya lagi galau dengan kondisi seperti ini. Di sisi lain kita disuruh percepat capaian suntik vaksin ke masyarakat, di sisi lain stok vaksin untuk dosis pertama sudah tidak ada. Kita cuma ada stok vaksin dosis kedua yang akan kita suntikan," jelas Kepala Bidang Pencegahan, Pengedalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Asep menambahkan, pihaknya tak bisa menyuntikan sisa kuota vaksin yang ada sekarang untuk dipakai vaksinasi tahap pertama untuk menambah jumlah capaian selama ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rapat virtual.

Percuma jika hanya disuntik satu dosis, antibodi tak terbentuk

Pihaknya akan menyuntikan sisa vaksin yang ada untuk vaksin dosis kedua sesuai jadwal yang telah ditentukan mengacu instruksi Dirjen P2P Kementerian Kesehatan.

Soalnya, jika sisa stok vaksin dipakai untuk dosis pertama hanya demi menambah jumlah capaian vaksin, lanjut Asep, manfaatnya orang baru sekali dosis vaksin akan percuma saja tidak efektif membentuk antibodi karena belum menerima vaksin lengkap.

"Sisa kuota vaksin ada sekarang hanya untuk dosis kedua yang akan diberikan sesuai jadwal dan telah terdistribusi di tiap Puskesmas. Sekarang kalau dipakai vaksin kesatu lagi, trus yang dosis kedua tidak diberikan, kasihan yang pertama sudah dijadwalkan," kata Asep.

"Vaksin dosis kedua tak bisa dipakai untuk dosis pertama. Keinginan Pak Gubernur Jabar dan Dirjen P2P Kemenkes tak sama. Kalau P2P instruksinya tolong prioritaskan dosis kedua, jadi gak nyambung."

"Dosis kedua jangan diabaikan, karena kalau dilapakai dosis satu percuma saja. Kasihan yang sudah vaksin pertama tidak dipakai dosis kedua itu tidak akan melindungi," tambah Asep.


Pilih mengerem vaksinasi

Menurut Asep, Kota Tasikmalaya sampai saat ini sudah tercapai hampir 17,26 persen warga tervaksin dengan total sasaran semuanya sebanyak 560.000 orang.

Artinya, hampir sebanyak 96.000 warga Kota Tasikmalaya telah divaksin lengkap selama ini.

Jika, kiriman vaksin normal dan tak terhambat seperti sekarang di Kota Tasikmalaya bisa divaksin hampir 2.000 orang per harinya.

"Jadi kenapa kita ngerem dulu vaksinasi, karena vaksinnya sudah tidak ada stok buat yang dosis pertama lagi," ujar Asep.

Selama ini pun masyarakat Kota Tasikmalaya sangat antusias ingin divaksin, sementara stiknya vaksinnya sudah tidak ada lagi kiriman dari Pusat atau Provinsi.

Jika sampai dipaksakan dilakukan vaksin pertama memakai stok vaksin dosis kedua nantinya yang akan jadi sasaran marah masyarakat adalah tenaga kesehatan di lapangan.

Sehingga, pihaknya dalam melaksanakan vaksin selama ini selalu mengkalkulasi dengan cermat, cerdik dan jeli.

Pihaknya enggan beranggapan bahwa pemberian vaksin hanya mengejar target jumlah capaian saja, sementara manfaat vaksinasi itu sendiri jadi terabaikan karena dosis keduanya tak tersuntikkan.

"Kalau pas udah harinya vaksin kedua gak ada vaksinnya, kita yang kewalahan, babak belur oleh masyarakat di lapangan," lanjut Asep. 

"Jadi vaksin itu pemberiannya jelas bukan hanya mencapai angka tinggi saja. Sekarang kan, distribusi vaksin suka-suka pusat saja waktunya gak jelas, kadang sebulan sekali, kadang dua minggu sekali."

"Kita saja terakhir dapat 500, padahal minta sesuai kebutuhan 5.000. Kita bersyukur saja lah masih bisa tersuntikan. Kalau kurang jeli dan cermat, bahaya. Jadi kalau layanan ini seolah terganggu, kita bingung menyuntikannya bagaimana," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/28/131953978/tenaga-medis-galau-ingin-percepat-vaksinasi-tapi-kiriman-stoknya-sudah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke