Detik-detik Cantika Raih Medali Pertama untuk Indonesia: Keluarga Tegang, Ponsel Dimatikan, Nangis

Perempuan asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini meraih medali perunggu lewat cabor angkat besi kelas 49 kg putri.

Dia sukses mengangkat beban total 194 kg dengan rincian 84 kg snatch dan 110 kg clean & jerk.

Orangtua Cantika, Siti Aisah mengikuti detik demi detik siaran televisi yang menayangkan pertandingan anaknya. Bukan hanya dirinya, tapi juga ayah, dan kedua kakak Cantika.

"Semua tegang, deg-degan, dan khawatir," tutur Siti saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Mereka pun fokus pada pertandingan anak bungsunya tersebut. Karena itulah, semua telepon seluler dimatikan dan tak berhenti berdoa.

"Kami terus-terusan zikir dan berdoa. Saat hasil diumumkan, Cantik meraih medali perunggu, kami langsung berpelukan dan menangis," tutur Siti.

Sebagai orangtua dia tak henti-hentinya bersyukur. Ia bangga anak ketiganya tersebut meraih medali di usianya yang masih belia.

Air mata bahagia juga dirasakan pelatih angkat besi Kabupaten Bandung dan PPLP Jawa Barat, Dewi Nuranis. Ia baru bisa mengontak anak didiknya tersebut pukul 19.00 WIB.

"Saya video call dengan Cantik. Dia bilang makasih doanya buat semua," tutur Dewi.

Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Windy Cantika Aisah menorehkan sejumlah prestasi. Seperti Asian Championships di China April 2019.

Di ajang tersebut, ia mencatatkan angkatan total 177 kg dari snatch 80 kg dan clean and jerk 97 kg.

Kemudian ajang IWF Junior World Championship di Fiji Juni 2019, Cantika sukses mengangkat beban 179 kg, snatch 81 kg dan clean and jerk 98 kg.

Lalu di IWF World Championships 2019 di Pattaya, ia berhasil mengangkat beban 182 kg. Begitupun di Asian Junior Championships 2019 di Korea Utara, ia berhasil mengangkat beban 186 kg.

Terakhir, ia berhasil memecahkan reskor dunia di kelas 49 kg di SEA Games 2019 Filipina. Ia berhasil mengangkat beban 190 kg (snatch 86 kg, clean and jerk 104 kg).