Salin Artikel

Nasib Pekerja Seni Karawang Selama PPKM, Banyak "Job" Manggung Batal gara-gara Resepsi Nikah Dilarang

Pria 37 tahun itu menyebut bulan pada lebaran Haji seharusnya menjadi waktu "panen" bagi para pekerja seni. Sebab, banyak orang menggelar hajatan pernikahan.

"Biasanya dalam sehari bisa dua atau tiga manggung," kata Budi di Mapolres Karawang, Kamis (22/7/2021).

Sekali manggung, tiap orang biasanya menerima honor sekitar Rp 250.000. Sedang besaran untuk satu grup tergantung permintaan, mulai dari Rp 4 juta. Pun jumlah senimannya.

"Tergantung permintaan dari yang punya hajat. Ada yang orgen, gamelan, lengser, hingga wayang golek," ujar dia.

Bahkan, kata dia, baru-baru ini dia harus mengembalikan uang muka kepada konsumen yang membatalkan resepsi. Sebab, sejak PPKM Darurat diterapkan, resepsi pernikahan dilarang.

"Mau gak mau kita kembalikan. Sudah risiko," kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, ia dan pekerja seni lainnya harus berinovasi. Misalnya membuat podcast atau konten di media sosial.

PPKM Darurat, ujar dia, bagi sebagian pekerja seni sebagai proses reinstal dunia kesenian. Mereka tetap berupaya berkarya dengan tetap mematuhi aturan pemerintah, meskipun pendapatannya jauh dari biasanya.

"Saya juga buat pelatihan gamelan atau karawitan di rumah," ujar Budi lagi.

Ada pula yang mengandalkan tabungan. Menurut Budi, ini yang harus menjadi perhatian pemerintah. Termasuk pascapandemi nanti, pemerintah harus memberikan kepastian dan ruang bagi pekerja seni.

"Kami berharap kebijakan pemerintah berpihak pada pelestarian budaya dan kemajuan seni dan budaya," ucap Budi yang sejak kecil akrab dengan seni itu.


Budi sendiri pernah manggung di beberapa negara, seperti Inggris, Perancis, dan Belanda. Di London, Inggris misalnya ia dan timnya berkesempatan manggung di Asian Music Center. Ia mengaku terharu dengan respon penonton.

Hal ini berawal dari Karawang memenangkan Festival Musik Kolaborasi Etnis di Garut. Kemudian diberi kesempatan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinja Jabar manggung di luar negeri.

"Bahkan saat pulang pemiliknya, orang India, meminta gamelan kami tidak dibawa pulang. Dia beli," ujar dia.

Karena itu, Budi pun bersyukur saat para seniman diberi perhatian dan bantuan oleh Polres Karawang. "Kami bersyukur seniman diperhatikan," ucapnya.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pihaknya mengandeng pekerja seni, mahasiswa hingga ormas islam untuk menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak pandemi. Ada sekitar 750 paket sembako yang dibagikan.

"Semoga bisa membantu," ucap Rama.

Selain itu memastikan akan ada bantuan-bantuan dari pemerintah seperti bantuan sosial tunai dan PKH. Ia pun berharap semua pihak bersama-sama mengurangi laju penyebaran Covid-19 di Kabupaten Karawang.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/23/090103178/nasib-pekerja-seni-karawang-selama-ppkm-banyak-job-manggung-batal-gara-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke