Salin Artikel

Mengaku Berbohong Matanya Ditusuk Petugas PPKM, Mantan Anggota DPRD: Saya Mohon Maaf

KOMPAS.com - Mantan anggota DPRD Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Awaludin Rao, mengaku telah berbohong matanya ditusuk oleh petugas di posko penyekatan PPKM Padang-Solok, Sumatera Barat.

Diketahui, peristiwa itu berawal saat Rao dan sopirnya hendak masuk ke Padang dari Solok, Jumat (16/7/2021) malam.

Kepada petugas, Rao mengatakan tujaunnya ke Solok melihat truknya yang terbalik.

Namun, saat petugas menanyakan dokumen vaksin dan rapid tes antigen, Rao tidak dapat memperlihatkannya hingga terlibat cekcok.

Setelah itu, ia diminta petugas untuk kembali ke mobilnya. Namun, tak lama kemudian, Rao kembali dengan memperlihatkan wajahnya yang sudah berlumuran darah.

Rao mengaku didorong petugas lalu tertusuk pena yang saat itu sedang ia pegang hingga membuat matanya buta.

"Saya didorong Pak, saya megang pena. Akhirnya ketusuk mata saya. Mata saya sudah buta," kata Rao dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) malam.

Rao kemudian menyebarkan video tersebut hingga viral di media sosial.

Minta maaf

Setelah video itu viral, Rao pun meminta maaf karena telah berbohong dalam video tersebut.

"Saya rela dan ikhlas dan sebaliknya memohon maaf sedalam-dalamnya apabila dengan video viral itu mengurangi konsentrasi atau menambah tugas kepolisian, khususnya Polresta Padang. Mata saya mulai membaik,” kata Rao saat menyampaikan permohonan maaf di Mapolresta Padang, Minggu (18/7/2021) sore.


Rao mengatakan, alasan dirinya berbohong karena saat peristiwa itu terjadi ia mengaku panik. Sebab, wajahnya sudah berlumuran darah sehingga berteriak dan meminta tolong.

"Saya tidak melihat ada aparat yang menusuk saya. Namun saat itu saya sudah melihat sudah berdarah kening saya makanya saya berteriak-teriak meminta tolong. Intinya tidak ada saya melihat jelas ada aparat menusuk saya,” ujarnya.

Meski telah meminta maaf, polisi akan tetap memroses dugaan berita bohong yang telah disebarkan oleh Rao.

 "Ya tetap ditindaklanjuti. Permohonan maaf tidak menghentikan proses hukum," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombe Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Kata Satake, saat ini kasus video yang diduga menyebarkan berita bohong tersebut sudah ditangani Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumbar.

"Kita akan tindaklanjuti dengan pemanggilan. Saat ini kasus dipegang penyidik di Ditkrimsus," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang memperlihatkan mantan anggota DRPRD Tapanuli Selatan Awaludin Rao berlumuran darah di posko penyekatan PPKM Padang, Sumatera Barat, viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 8 detik tersebut, tampak Rao menggunakan baju kemeja putih dan wajahnya bermuluran darah.

Rao mengaku didorong petugas hingga matanya tertusuk pena.

"Saya didorong pak, saya megang pena. Akhirnya ketusuk mata saya. Mata saya sudah buta," kata Rao dalam video yang diterima Kompas.com, Sabtu (17/7/2021) malam.

Sementara itu, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon mengakui adanya peristiwa tersebut yang terjadi di posko penyekatan PPKM Padang-Solok, Jumat (16/7/2021) malam.

Namun, ia dengan tegas membantah video yang beredar luas di media sosial itu tidak benar.

"Betul saya ikut dalam kegiatan penyekatan itu. Tapi video yang beredar itu tidak benar," kata Lija yang dihubungi Kompas.com, Minggu (18/7/2021).

Kata Leo, video itu sudah diedit dan menampilkan seolah-olah Rao ditusuk petugas hingga matanya buta.

"Yang benar itu pelipisnya yang berdarah, bukan matanya buta. Saya yang bawa dia ke klinik," ungkapnya.

 

(Penulis Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/21/094153978/mengaku-berbohong-matanya-ditusuk-petugas-ppkm-mantan-anggota-dprd-saya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke