Salin Artikel

Penyelundupan Ribuan Benih Lobster Senilai Rp 10 Miliar Tujuan Singapura Digagalkan

Kawanan penyelundup diduga hendak memanfaatkan kelengahan petugas saat malam hari yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

"Ini dilakukan malam hari, mereka transaksi dari kapal ke kapal. Mencoba memanfaatkan kelengahan petugas, tapi tim tetap berpatroli setelah adanya informasi ini," kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Anang Syarif Hidayat saat gelar kasus di Mapolda, Selasa siang.

13 peti lobster senilai Rp 10 miliar

Anang menuturkan, benih lobster yang diamankan sebanyak 67.600 ekor dan tersimpan dalam 13 peti.

Harga komoditas maritim tersebut ditaksir mencapai Rp 10 miliar.

"Tiga tersangka berasal dari Banyuasin, Sumsel, sudah ditahan," ujar jenderal bintang dua itu.

Para tersangka terancam hukuman maksimal 8 tahun penjara atau denda Rp 8 miliar.

Selain para tersangka, juga diamankan satu unit kapal motor.

Menurut Anang, benih lobster merupakan komoditas dari luar Bangka yang hendak diselundupkan ke Singapura melalui jalur pelayaran Selat Bangka dan Batam.

Perairan Bangka Belitung, kata Anang, kini dalam pengawasan maksimal karena diduga kerap menjadi jalur penyelundupan dari berbagai daerah.

"Kita tahu Bangka Belitung itu perairannya cukup padat dan ombaknya tidak terlalu besar, jadi ini buat penyelundupan," ujar Anang.

Selanjutnya, kepolisian berkoordinasi dengan Balai Karantina Perikanan untuk melepasliarkan benih lobster di perairan Pulau Ketawai Bangka Tengah.

"Ini tidak bisa lama, langsung setelah ini dilepaskan di Pulau Ketawai. Di sana juga sudah ada rumpon sebelumnya," pungkas Anang.

Diharapkan ribuan lobster tersebut bisa hidup dan menjadi salah satu sumber tangkapan nelayan.

Pariwisata Pulau Ketawai juga bisa terbantu dengan banyaknya lobster di gugusan karang yang menjadi lokasi penyelaman wisatawan.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/20/163306478/penyelundupan-ribuan-benih-lobster-senilai-rp-10-miliar-tujuan-singapura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke