Salin Artikel

Kapal Nelayan Kembali Dihantam Badai di Perairan Kalbar, 3 Orang Hilang

Ketiga awak kapal masing-masing bernama Robin (42), Nipan (21) dan Yunus (50).

“Saat ini, ketiganya tidak bisa dihubungi dan belum kembali ke rumah,” kata Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi, Sabtu.

Haryadi menerangkan, KM CSSK turun ke laut untuk mencari ikan pada Minggu (11/7/2021), sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian, KM CSSK terpantau berada di posisi 24 nautical mile (NM) ke arah barat laut Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Selasa (13/7/2021) pukul 14.00 WIB.

“Proses pencarian tengah berlangsung,” ucap Yopi.

Berdasarkan data Tim Pencarian dan Penyelamatan Gabungan, hingga Sabtu (17/7/2021) pukul 18.00 WIB, total ada 17 kapal yang menjadi korban cuaca ekstrem yang melanda Kalbar, pada Selasa kemarin.

Sebanyak 17 kapal terdiri dari 13 kapal motor nelayan, 2 kapal tunda atau tugboat, 1 kapal layar dan 1 kapal tongkang.

Kemudian, ada terdapat 134 awak. Sebanyak 77 orang berhasil selamat, 15 orang meninggal dunia, dan 42 orang masih dalam proses pencarian.


Diberitakan sebelumnya, Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Eryk Subarianto mengatakan, dari informasi yang didapat dari kapal Pertamina, saat kejadian tinggi ombak mencapai 4-5 meter.

“Dari informasi yang diterima, ketika itu cuaca di laut sangat buruk. Gelombang mencapai 4 hingga 5 meter,” kata Eryk saat dihubungi, Jumat (16/7/2021).

Eryk menjelaskan, pencarian sempat terkendala dengan adanya cuaca ekstrem. Meski demikian, pencarian terus dilakukan.

Pihaknya mencari dengan luas area mencapai 492 nautical mile dan dibagi ke dalam dua sektor.

“Semoga hari ini cuaca mendukung dan korban segera ditemukan dengan dukungan dan kerja sama yang baik dari seluruh unsur maritim di Kalimantan Barat,” jelas Eryk.

Dibantu heli super puma TNI AU

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak Yopi Haryadi mengatakan, saat ini satu helikopter super puma milik TNI AU di Lanud Supadio Pontianak, telah dikirim untuk membantu pencarian.

“Hel Super Puma milik Lanud Supadio Pontianak telah diberangkatkan guna melakukan penyisiran udara di area pencarian tenggelamnya delapan kapal nelayan di sekitar perairan Muara Jungkat, Mempawah,” kata Yopi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/7/2021).

Yopi menerangkan, penambahan unsur udara dalam pencarian kali ini untuk mempercepat penemuan korban

"Kami berkoordinasi dengan Lanud Supadio dan telah memberangkatkan Heli Super Puma untuk melakukan pencarian dengan udara dengan daerah penyisiran seluas 100 nautical mile hal ini guna mempercepat penemuan korban," terang Yopi.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/18/153820878/kapal-nelayan-kembali-dihantam-badai-di-perairan-kalbar-3-orang-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke