Salin Artikel

Cerita Razia PPKM Berakhir Ricuh, Oknum Satpol PP Aniaya Ibu Hamil, hingga Polisi Diusir Warga

KOMPAS.com - Razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tak selalu berakhir mulus.

Beberapa hari lalu, publik dihebohkan dengan kericuhan yang terjadi antara petugas dan pedagang saat razia PPKM.

Dua kejadian tersebut berlangsung di Gowa, Sulawesi Selatan; dan Surabaya, Jawa Timur. Peristiwa ini pun sempat viral media sosial.

Di Gowa, oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diduga menganiaya pemilik warung kopi yang tengah hamil.

Sedangkan, di Surabaya, personel polisi diusir oleh warga setempat. Mobil patroli polisi pun dirusak.

Berikut rangkuman peristiwanya.

Selain itu, dia juga diduga memukul suami Riana, Nur Halim, yang juga pemilik warung tersebut.

Insiden saat razia PPKM ini berlangsung pada Rabu (14/7/2021) sekitar 20.44 Wita.

Menurut Nur Halim, ketika dirazia petugas, warung kopinya sebenarnya sudah tutup.

"Saat kejadian kami sedang live cari nafkah jualan di Facebook karena warung sudah kami tutup. Kami ikuti aturan yang ada dan mereka masuk tegur kami, bahkan memukul kami," ujarnya, Kamis (15/7/2021).

Atas kejadian itu, Kepala Satpol PP Gowa Alimuddin Tiro menyampaikan permintaan maaf.

Alimuddin mengatakan, oknum Satpol PP tersebut, MH, telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Sekretaris Satpol PP Gowa.

"Kalau soal nonjob dia sudah nonjob saat kasus ini viral tapi SK (surat keputusan) penonaktifan sebagai Sekretaris Satpol PP belum keluar dan kami pastikan SK tersebut akan keluar pada hari Senin sebab besok sudah hari Sabtu, kantor sudah tutup,” ucapnya, Jumat (16/7/2021).

MH pun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

"Semalam kami telah tingkatkan kasus ini ketingkat penyidikan dan siang tadi berdasarkan hasil gelar perkara statusnya telah kami tingkat sebagai tersangka,” tutur Kepala Polres Gowa AKBP Tri Goffarudin P, Jumat.

Anggota kepolisian yang mengadakan patroli PPKM Darurat di Surabaya diusir oleh warga. Selain itu, warga juga merusak mobil patroli polisi.

Peristiwa terjadi di Jalan Bulak Banteng Baru, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021).

Kejadian bermula saat personel polisi mendatangi warung yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB.

"Pemilik warung justru menantang petugas, lalu orang-orang di sekitar warung keluar semua," jelas Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, Minggu (11/7/2021).

Atas peristiwa itu, polisi menangkap E, pemilik warung tersebut. E kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Kombes Gatot Repli Handoko menyampaikan, pemilik warung melakukan perlawanan karena tak terima ditertibkan petugas.

"Tersangka ini tidak terima dengan penindakan oleh petugas. Sehingga terjadi perdebatan dan menggundang massa banyak. Kemudian terjadilah kericuhan yang mengakibatkan perusakan mobil patroli polisi," bebernya, Minggu.

Video polisi diusir warga sempat viral di media sosial.

"Ayo keluar semua, ayo keluar semua, Bulak Banteng Kisruh," sebut seseorang dalam video.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Khairina, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/17/081159978/cerita-razia-ppkm-berakhir-ricuh-oknum-satpol-pp-aniaya-ibu-hamil-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke