YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Pelaku perusakan ambulans yang membawa pasien suspek Covid-19 di Bantul, mengaku terprovokasi dari media sosial yang menyatakan ambulans kosong dan hanya menakuti warga.
"Rupanya pelaku (IZ) selama ini terprovokasi video maupun chat di media sosial. Yang menyatakan bahwa ambulans selama ini kosong hanya mutar saja menakuti warga," kata Kapolres Bantul AKBP Ihsan di Mapolres Bantul Rabu (14/7/2021)
IZ akhirnya tidak senang dan menghalangi ambulans.
Padahal, ambulans tersebut membawa pasien Covid-19. Pasien tersebut sempat ditolak di RS Prambanan dan akhirnya diarahkan ke Puskesmas Berbah, Sleman.
Setelah mendapatkan perawatan, pasien dan harus rawat jalan. Saat melintas itulah bertemu IZ di Kapanewon Piyungan. IZ lantas melakukan pengrusakan kepada ambulans milik SAR DIY.
"Dengan kasus ini mengimbau kepada masyarakat isu tersebut tidak benar. Bahwa ambulans operasional tanpa pasien. Itu tidak benar, terbukti dalam kasus ini," kata Ihsan.
"Setiap ambulans lewat itu pasti membawa pasien, kalaupun tidak membawa pasien pasti akan menjemput pasien butuh kecepatan," kata Ihsan.
Sementara IZ mengaku termakan isu ambulans kosong dan dia melakukan pengrusakan ketika ada ambulans lewat.
"Termakan sosmed isu ambulans kosong. Iya menyesal saya Pak," kata IZ yang berprofesi sebagai sopir itu.
https://regional.kompas.com/read/2021/07/14/165527878/rusak-ambulans-dengan-helm-pemuda-di-bantul-mengaku-terprovokasi-isu