Salin Artikel

Heboh Video Viral Antrean Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Ini Penjelasan RSUD Jombang

KOMPAS.com - Terkait video antrean pemulasaraan jenazah Covid-19 yang viral di media sosial, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang Pudji Umbaran angkat bicara.

Dirinya belum bisa memastikan apakah antrean pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 itu terjadi di RSUD Jombang seperti yang disebut pengunggah video. 

Video itu ramai diperbincangkan warganet, khususnya di Facebook. 

"Saya tidak mengenali sekitarnya, tidak bisa memastikan (lokasi) di video itu di mana. Tapi kalau soal antrean, iya. Kita akui memang ada antrean jenazah untuk dipulasarakan," kata Pudji saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Keterbatasan tenaga pemulasaran

Pudji melanjutkan, terjadinya antrean pemulasaraan jenazah tersebut disebabkan beberapa faktor, salah satunya keterbatasan jumlah petugas pemulasaraan.

Sementara itu, kasus kematian pasien Covid-19 di Jombang semakin tinggi.

"Tidak semua orang mau dan berani melakukan, sehingga jumlah tenaga (pemulasaraan) itu terbatas," kata Pudji.

Pudji mengungkapkan, tren kenaikan kasus kematian pasien Covid-19 di RSUD Jombang mulai terjadi sejak dua pekan lalu.

Di pekan terakhir Juni 2021, hampir setiap hari terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal, rata-rata tiga sampai emat orang per hari.

Jumlah rata-rata tersebut belum termasuk pasien yang meninggal dunia dengan status probable.


Lalu pada pekan pertama Juli 2021, jumlah kematian pasien Covid-19 juga terus meningkat.

Pada Minggu (4/7/2021), jumlah pasien meninggal, baik probable maupun positif Covid-19, sebanyak 17 orang.

Kemudian pada Senin (5/7/2021) dan Selasa (6/7/2021), terdapat 18 pasien yang meninggal dunia, baik berstatus probable maupun positif Covid-19.

Sementara itu, Pudji mengakui bahwa hingga Selasa (6/7/2021), RSUD Jombang hanya memiliki enam petugas pemulasaraan jenazah dan delapan tempat perawatan atau pendinginan.

Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 tercatat pada 23 Juni 2021, sebanyak 533 kasus.

Lalu seminggu kemudian, tepatnya 30 Juni 2021, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 naik menjadi 559 kasus.

Sedangkan secara kumulatif dari 1-6 Juli 2021, pasien yang meninggal akibat infeksi virus corona, sebanyak 605 kasus.

(Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor: Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/08/125753478/heboh-video-viral-antrean-pemulasaraan-jenazah-covid-19-ini-penjelasan-rsud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke