Salin Artikel

Keterisian RS di Sleman Sudah 90 Persen, RS Darurat Covid-19 Dibuka 12 Juli

Rumah sakit darurat ini akan memanfaatkan gedung RS Medika Respati, di  Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

"Rumah Sakit Medika Respati ini akan kami jadikan rumah sakit darurat," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo usai meninjau RS Medika Respati, Sabtu (03/07/2021).

Kustini menyampaikan rumah sakit darurat ini nantinya khusus untuk merawat pasien yang positif Covid-19 yang mengalami gejala sedang. Sementara yang mengalami gejala ringan ditempatkan di shelter isolasi.

"Ini untuk yang gejala sedang, kalau yang berat nanti dibawa ke rumah sakit yang mampu menangani yang gejala berat, seperti Sardjito, RSA UGM, RSUD Sleman," urainya.

Menurutnya rumah sakit darurat saat ini memang sangat diperlukan. Sebab dalam kurun waktu dua minggu ini, angka positif Covid-19 di Kabupaten Sleman cukup tinggi. Pasien positif yang dirawat di rumah sakit juga cukup banyak.

Rencananya rumah sakit darurat yang menggunakan gedung RS Medika Respati ini akan beroperasi pada 12 Juli 2021 mendatang. Saat ini Pemkab Sleman sedang melengkapi sarana prasarana.

"Ini menunggu perlengkapan, kita baru mengadakan barang-barang seperti bednya. Kita sudah punya untuk bed, dulu bekas RSUD Sleman tadi bisa digunakan 30 an (bed) kurangnya pemda akan mencarikan," tegasnya.

Sementara itu, Calon Kepala RS Darurat Covid Tunggul Birowo mengatakan pertimbangan membuka rumah sakit darurat ini karena kasus positif Covid-19 Sleman meningkat signifikan.

"Banyak laporan yang mencari rumah sakit, karena rumah sakit penuh semua. BOR  dari informasi teman-teman di rumah sakit sekarang sudah di atas 90 persen," ujarnya.

Tunggul Birowo menuturkan RS Media Respati merupakan calon rumah sakit. Sebab untuk izin memang belum keluar.

Namun secara bangunan RS Medika Respati sudah bisa digunakan. RS Medika Respati memiliki lima lantai dan di bagian dalamnya juga sudah disetting.

"Kami pendekatan ke ownernya dan boleh dipakai, sistemnya pinjam pakai," ungkapnya.


Pada tahap awal lanjutnya akan membuka 50 bed. Namun tidak menutup kemungkinan bed akan ditambah jika pasien yang membutuhkan penanganan terus meningkat.

"Kita melihat situasi, pembatasan dua minggu ini harapanya turun jadi pasien yang masuk berkurang. Tapi kalau terjadi lonjakan kita siap dengan skenario kedua 100 bed," tandasnya.

Selain menyiapkan sarana dan prasarana, pihaknya saat ini juga sedang dalam proses rektrutmen untuk tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit darurat. Tenaga kesehantan ini meliputi dokter, perawat hingga apoteker.

"Target untuk dokter umum lima orang, perawat 24 orang, bidan lima orang, tenaga pendukung lain seperti rekam medis, tenaga teknis, masing-masing empat orang per posisi dan apoteker satu orang," pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/03/180421678/keterisian-rs-di-sleman-sudah-90-persen-rs-darurat-covid-19-dibuka-12-juli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke