Salin Artikel

Bangkai Paus yang Terdampar di NTT Akhirnya Dibakar, Diawali dengan Ritual Adat

Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi mengatakan, bangkai paus itu dibakar pada Kamis (1/7/2021).

"Proses pembakaran bangkai paus itu dilakukan dengan ritual adat," ungkap Imam, kepada Kompas.com, Jumat (2/7/2021) pagi.

Sebelum pembakaran, BKKPN Kupang telah menyosialisasikan tujuan kegiatan itu kepada masyarakat Desa Ngadu Mbolu, Dinas Perikanan Sumba Tengah, dan perangkat desa.

Pembakaran bangkai paus dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Prosesi pembakaran diawali dengan ritual adat Nye’bahm. Ritual itu bertujuan mengantar roh mamalia laut dengan menaburkan sirih pinang dan doa oleh ketua adat Desa Ngadu Mbolu.

Lalu, petugas dan warga menggali pasir di sekeliling bangkai mamalia laut tersebut. Mereka juga menimbun bangkai dengan kayu kering yang telah disiapkan.

Setelah itu, dilanjutkan dengan penyiraman bangkai paus dengan minyak tanah dan bensin oleh perwakilan masing-masing instansi, lalu dibakar.

"Pembakaran dimulai pada pukul 09:30 Wita dan dibantu oleh masyarakat Desa Ngadu Mbolu," ujar Imam.


Sebelumnya, warga Desa Ngadu Mbolu, Kecamatan Umbu Ratu Ngay, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan bangkai paus sperma yang terdampar di pinggir pantai wilayah setempat.

Saat ditemukan, bangkai paus itu sudah tak utuh lagi, karena tanpa kepala, ekor, dan sirip.

Penemuan itu, kemudian disampaikan kepada pihak Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang.

"Paus jenis sperma ini, ditemukan pertama kali oleh seorang warga bernama Karinju Hamba Mara, pada Sabtu 26 Juni 2021 sekitar pukul 06.00 Wita di pesisir pantai Desa Ngadu Mbolu," ungkap Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi, kepada Kompas.com di Kupang, Kamis (1/7/20219) malam.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/02/120404478/bangkai-paus-yang-terdampar-di-ntt-akhirnya-dibakar-diawali-dengan-ritual

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke