Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pajero Tabrak Jembatan lalu Terjun ke Sungai | Kritikan Instruksi “Lockdown” 7.000 RT Zona Merah

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Desa Sukaraja, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (30/6/2021).

Sebuah mobil Mitsubishi Pajero menabrak jembatan, lalu terjun ke sungai. Mobil berwarna putih itu ditumpangi satu keluarga.

Akibat peristiwa tragis itu, empat orang tewas dan satu selamat.

Berita populer lainnya adalah seputar kritikan terhadap instruksi lockdown 7.000 Rukun Tetangga (RT) berstatus zona merah.

Instruksi tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk menekan penyebaran Covid-19.

Akan tetapi, instruksi itu mendapat kritikan dari anggota dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Jateng.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Mobil Mitsubishi Pajero yang berisi satu keluarga mengalami kecelakaan di Ogan Komering Ilir.

Mobil berwarna putih itu menabrak jembatan, lalu terjun ke Sungai Segonang.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan, mobil itu melaju dari arah Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, menuju Palembang.

Diduga ada kendala teknis, mobil tersebut lantas menabrak pagar jembatan dan tercebur ke sungai.

"Akibat kejadian itu, empat orang terdiri dari ayah dan tiga anak meninggal di tempat. Sementara istri atau ibu ketiga anak tersebut selamat setelah ditolong warga," ujar Alamsyah, Rabu (30/6/2021).

Kejadian ini sedang diselidiki oleh Satuan Lalu Lintas Polres Ogan Komering Ilir untuk memastikan penyebabnya.

Baca selengkapnya: Pajero Tabrak Jembatan lalu Terjun ke Sungai, Suami dan 3 Anak Tewas, Istri Selamat

Untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Jateng, Gubernur Ganjar Pranowo menginstruksikan me-lockdown 7.000 RT yang berstatus zona merah.

Hal tersebut mendapat kritikan dari Wakil Ketua Komisi C DPRD Jateng Sriyanto Saputro.

Menurutnya, kebijakan tersebut bias, sehingga menimbulkan kebingungan warga.

Pasalnya, jumlah RT di Jateng sangat banyak. Apalagi, instruksi tersebut belum ada panduan yang jelas.

"Istilah lockdown kan sudah begitu banyak dikenal masyarakat. Nah jika diterapkan, yang ada di benak masyarakat akan ada kompensasi dari pemerintah guna menanggung segala kebutuhan hidupnya. Padahal kebijakan ini belum jelas," paparnya, Rabu (30/6/2021).

Semestinya, kata Sriyanto, kebijakan ini harus diikuti dengan langkah konkret.

Baca selengkapnya: Instruksi Ganjar soal Lockdown 7.000 RT Berstatus Zona Merah di Jateng Tuai Kritik

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menyampaikan, masyarakat perkampungan di Tasikmalaya awalnya tidak percaya Covid-19 itu ada.

Berdasar pengalaman Yusuf, ia beberapa kali menemui warga yang seharusnya isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19, malah keluyuran di lingkungannya.

Seorang warga, Zunarnya Kasmita (60), menuturkan, awalnya warga di kampungnya tidak percaya Covid-19.

Akhirnya mereka menjadi percaya gara-gara indera penciumannya tidak berfungsi. Banyak warga yang juga merasakannya.

"Mereka baru bilang, awalnya tak percaya Covid-19, enggak akan kena kita di kampung, bebas aja. Tapi setelah positif, bingung rumah sakit penuh. Katanya, kita mau dirawat dimana ini?" ungkap warga Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021).

Baca selengkapnya: Dulu Bilang, Enggak Akan Kena Covid Kita di Kampung, tapi Setelah Positif Bingung Rumah Sakit Penuh...

Sebanyak 10 ton porang sudah dipanen oleh petani di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Para petani bersuka cita menyambut panen perdana. Pasalnya, porang yang mereka tanam, tampak mengesankan. Misalnya, dari segi bobot, ada yang mencapai 8 kilogram.

Seorang petani porang, Dani (40), mengaku, harga jualnya pun menggiurkan. Untuk harga jual di tingkat petani, saat ini seharga Rp 7.000 per kilogram umbi basah.

Hal ini berdampak pada omzet yang didapat. Omzet yang diperoleh Dani bisa mencapai Rp 210 juta, dari modal produksi Rp 100 juta.

“Alhamdulilah sudah ada yang siap tampung. Menunggu semua beres panen dulu,” tuturnya, Selasa (29/6/2021).

Melihat capaiannya ini, dia optimistis bisa memanen 30 ton porang.

Baca selengkapnya: Pesta Porang, Petani Cianjur Untung Besar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta maaf kepada masyarakat di daerahnya karena bakal menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Saya mohon maaf kepada seluruh warga Jabar karena 27 daerah akan mengalami situasi kurang menyenangkan selama dua minggu ke depan. Tapi, itu semata untuk mengendalikan Covid-19," ungkapnya, Kamis (1/7/2021).

Pria yang kerap disapa Emil ini menerangkan, sesuai kebijakan pusat, PPKM Darurat ini bakal mengetatkan aktivitas warga. Dari mal, tempat ibadah, dan lokasi wisata bakal ditutup.

Emil merinci, di Jabar bakal ada 27 kabupaten/kota yang mengikuti PPKM Darurat.

Adapun PPKM Darurat akan dimulai pada 3-20 Juli 2021 di Pulau Jawa dan Bali.

Baca selengkapnya: Ridwan Kamil: Mohon Maaf, Seluruh Warga Jabar...

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Ogan Komering Ilir Amriza Nursatria; Kontributor Semarang, Riska Farasonalia; Kontributor Cianjur, Firman Taufirrahman; Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Abba Gabrillin, I Kadek Wira Aditya)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/02/061600978/-populer-nusantara-pajero-tabrak-jembatan-lalu-terjun-ke-sungai-kritikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke