Salin Artikel

Tangis Ibunda Korban KMP Yunicee: Tak Biasanya Dia Cium Saya Beberapa Kali

Saat kapal itu tenggelam pada Selasa (29/6/2021) malam, Niken sedang mendapatkan giliran kerja menjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk.

Keluarga tak menyangka, hari itu menjadi saat di mana putrinya Niken harus menghadap Sang Pencipta.

Ibunda: dia cium saya berkali-kali

Istiana menangis ketika mengingat kembali putrinya yang telah tiada.

Dia merasa sangat kehilangan sosok Niken, putri sulungnya yang sangat perhatian.

Istiana bercerita, Niken sempat menciuminya, sebelum dinyatakan menjadi korban KMP Yunicee.

"Dia selesai mengantarkan saya lomba paduan suara PKK. Tak seperti biasanya, dia mencium sata beberapa kali sambil memberi semangat," kata Istiana, Rabu (30/6/2021).

Saat itu Istiana merasa aneh dengan sikap putrinya hingga ia bertanya pada Niken.

"Ada apa kok tiba-tiba gini?" tanyanya.

Istiana pun menirukan jawaban putrinya saat itu, "Tidak apa-apa, Bu. Aku sayang ibu, ayah dan adik-adik. Rawat mereka ya, Bu."

Menurut Istiana, Niken sudah 6 tahun bekerja sebagai penjaga tiket di Pelabuhan Gilimanuk.

Pasa Selasa (29/6/2021) malam, dia mendapat giliran bekerja malam bersama enam orang temannya.

Tak disangka, musibah terjadi saat niken hendak menuju tempat kerjanya.

Di mata keluarga, Niken adalah anak yang perhatian pada orangtua dan adik-adiknya.

Bahkan penghasilannya selalu digunakan untuk membantu adik-adiknya.

Selain itu, Niken juga sempat mengutarakan keinginannya berkurban.

"Dia ingin gajinya besok untuk bantu diberikan adiknya dan kurban (Idul Adha)," kata dia.

Dikunjungi Bupati Ipuk

Kepergian Niken membuat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengunjungi rumah duka di Desa Kabar, Rabu (30/6/2021).

Bupati Ipuk pun menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya Niken.

"Atas nama pemerintah daerah, kami mengucapkan duka yang mendalam atas musibah ini. Kami berdoa agar korban yang telah berpulang mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT," ungkap Ipuk.

Dia pun memuji almarhumah yang sangat perhatian pada keluarganya.

“Yang sabar nggeh, Bu. Insya Allah beliau syahid karena berpulang saat akan berangkat kerja mencari nafkah,” ujar Ipuk.

“Saya yakin anak Ibu adalah anak yang salihah, apalagi tadi beliau berniat untuk kurban saat Idul Adha nanti dari gaji yang didapatkan,” imbuh Ipuk sembari menenangkan ibunda korban. Ipuk dan keluarga korban lantas melakukan doa bersama.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Curhatan Ibunda Korban KMP Yunicee saat Bupati Ipuk Takziyah: Tak Biasanya Niken Cium Pipi Saya

https://regional.kompas.com/read/2021/07/01/102624978/tangis-ibunda-korban-kmp-yunicee-tak-biasanya-dia-cium-saya-beberapa-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke