Salin Artikel

Seorang Perawat Asal NTT Meninggal di Jerman, Kemenlu Telusuri Keberadaan Keluarganya

Mendapat informasi itu, Kementerian Luar Negeri mengirim surat kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang untuk menelusuri keluarga Bendelina di NTT.

Kepala UPT BP2MI Kupang Siwa mengatakan, dirinya menerima surat itu pada 28 Juni 2021.

"Kami terima surat dari Kementerian Luar Negeri pada 28 Juni 2021 kemarin. Isi suratnya untuk penelusuran keluarga almarhum Bendelina Paulin Riwoe," kata Siwa yang dihubungi Kompas.com, Rabu (30/6/2021).

Dalam surat itu, Kementerian Luar Negeri meminta bantuan masyarakat dan keluarga besar NTT di Indonesia, untuk mencari tahu keberadaan keluarga almarhumah di Kupang.

Menindaklanjuti surat itu, BP2MI Kupang kemudian mencari tahu dan menemukan keluarga almarhumah pada Selasa (29/6/2021).

Siwa mengatakan, keluarga almarhumah berada di Kelurahan Fontein, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

"Kalau keluarga besarnya berada di Kabupaten Rote Ndao," ungkap Siwa.

Dalam surat itu, kata Siwa, tidak disebutkan penyebab kematian almarhumah.

Hanya tercatat, almarhumah meninggal pada 15 Juni 2021 di Braunschweig, Hamburg, Jerman.


Almarhumah adalah perawat kelahiran Kupang, 27 September 1943 dan sudah 15 tahun bekerja di Hamburg, Jerman.

Almarhumah tercatat sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT dengan status legalitas prosedural nomor paspor AT 508210 dan memiliki visa permanent residency.

"Status almarhum tidak menikah," ungkap Siwa.

Keluarga almarhumah di Kupang juga sudah mengetahui kabar duka itu.

"Keluarga menyampaikan, hari ini pukul 12.00 waktu Jerman, mereka mengikuti upacara pemakaman secara virtual," ujar Siwa.

Keluarga pun meminta bantuan fasilitasi hak hasil kerjanya di Jerman.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/30/130123478/seorang-perawat-asal-ntt-meninggal-di-jerman-kemenlu-telusuri-keberadaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke