Salin Artikel

Ini Alasan Suami Istri Nekat “Motoran” ke Puskesmas meski Kondisinya Drop Saat Isolasi Mandiri

KOMPAS.com - Meski kondisinya sedang drop dan mengalami batuk secara terus-menerus saat isolasi mandiri, LL dan suaminya nekat motoran ke puskesmas.

Pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Klahang, Kecamatan Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, ini pergi ke puskesmas untuk memeriksakan kondisinya yang tak kunjung membaik.

Sebelumnya, kakak LL, Fatoni, merasa khawatir saat mengetahui kondisi adiknya.

Fatoni dengan perangkat Rukun Warga (RW) lantas berusaha berkonsultasi dengan pihak puskesmas.

"Namun pihak Puskesmas responnya lambat, sampai-sampai adik saya dan suaminya 'motoran' sendiri ke Puskesmas tadi pagi," tuturnya, Sabtu (26/6/2021).

Dia menerangkan, usai LL dan suaminya tiba di puskesmas, mereka diarahkan untuk tes swab polymerase chain reaction (PCR).

Sembari menunggu hasil tes, pihak puskesmas meminta mereka untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah.

"Tapi sampai sore tadi, kondisi adik saya semakin memburuk, jadi keluarga minta dijemput pakai ambulans," ujarnya.

Akhirnya, LL dan suaminya dijemput oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pada Sabtu.

Kepala Desa Klahang Sulistiono menuturkan, pasutri tersebut dijemput memakai ambulans sekitar pukul 15.30 WIB.

"Kami sudah berupaya untuk memfasilitasi keluarga dengan pihak puskesmas, kami juga sudah berikan bantuan sembako sekalian melihat kondisi kesehatan LL," ungkapnya.

Sewaktu dijenguk, kondisi mereka belum memburuk. Saat itu, mereka hanya mengalami gejala batuk ringan.

Oleh karena itu, pihak desa tidak melakukan tindakan lanjutan. Mereka hanya sosialisasi protokol kesehatan dan memberikan bantuan sembako.

Namun, beberapa hari setelahnya, kondisi pasutri itu drop. Hal itu didengar oleh Sulistiono.

Dia sempat memberikan nomor telepon bidan desa, sebelum akhirnya LL dan suaminya memutuskan untuk naik motor ke Puskesmas.

Adanya kejadian ini, Sulistiono berharap apabila warga melakukan solasi mandiri, agar bisa mengomunikasikannya kepada pihak desa.

Pasalnya, hingga sekarang, terdapat 14 warga Desa Klahang yang terkena Covid-19.

"Kami berupaya untuk memfasilitasi semua warga yang isolasi mandiri, setiap minggu kami juga menyemprot lingkungan pemukiman dengan disinfektan," terangnya.

Isolasi mandiri enam hari

LL dan suaminya menjalani isolasi mandiri selama enam hari akibat terpapar Covid-19.

Isolasi mandiri dilakukan sejak Minggu (20/6/2021).

Kata kakak LL, Fatoni, adiknya merasa curiga dengan gejala yang dialami.

Lalu, Rabu (23/6/2021), LL dan suami melakukan tes rapid antigen mandiri di Klinik Vira Medika.

“Hasil rapid antigen, adik saya dan suaminya dinyatakan positif," bebernya.

Mereka berdua kembali menjalani isolasi mandiri di rumah. Putra mereka dititipkan ke rumah neneknya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/27/064221178/ini-alasan-suami-istri-nekat-motoran-ke-puskesmas-meski-kondisinya-drop

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke