Salin Artikel

Tingginya Kasus Covid-19 Karawang, Satgas: Warga Antre Masuk IGD, Nakes Harus Bikin Prioritas Mana yang Dirawat

Pertengahan Juni 2021, justru ditemukan 21 warga Karawang terpapar Covid-19 varian Delta, yang diprediksi 60 persen lebih menular.

Hal ini setelah Pemerintah Kabupaten Karawang mengirimkan 339 sampel warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI untuk whole genome squencing (WGS).

Berangkat dari hal itu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana berharap masyarakat mematuhi anjuran pemerintah. Ia mengimbau masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat benar benar harus disiplin. Karena kita lihat tenaga kesehatan sudah lelah. Sudah berlangsung lama (setahun lebih)," ujar Fitra di Makodim 0604 Karawang, Senin (21/6/2021) sore.

Lebih dari setahun, tenaga kesehatan bekerja lebih keras. Mulai dari melakukan pelacakan dan pengetesan Covid-19, merawat pasien covid-19 hingga melakukan vaksinasi. Meski begitu, mereka tetap sepenuh hati melayani masyarakat.

Lantaran kasus Covid-19 melonjak dan terdapat antrean pasien masuk rumah sakit, tenaga kesehatan pun harus melakukan observasi lebih dalam.

Di instalasi gawat darurat (IGD) misalnya, mereka harus lebih cermat dalam mengkategorikan pasien yang masuk.

Menentukan siapa "berhak" segera dapat pelayanan IGD

Diketahui, dalam ruang gawat darurat diterapkan sistem triase (triage), yakni sistem untuk menentukan pasien yang diutamakan memperoleh penanganan medis terlebih dulu di instalasi gawat darurat (IGD) berdasarkan tingkat keparahan kondisinya.

Warna merah dalam triase IGD menunjukkan pasien pioritas pertama yang berada dalam kondisi kritis sehingga memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin. Jika tidak diberikan penanganan dengan cepat, kemungkinan besar pasien akan meninggal.

Warna kuning menandakan pasien pioritas kedua yang memerlukan perawatan segera, tetapi penanganan medis masih dapat ditunda beberapa saat karena pasien dalam kondisi stabil. Meski kondisinya tidak kritis, pasien dengan kode warna kuning masih memerlukan penanganan medis yang cepat.

Warna hijau menunjukkan pasien prioritas ketiga yang memerlukan perawatan di rumah sakit, tetapi masih dapat ditunda lebih lama.

Pun saat harus menempatkan pasien Covid-19 di ruangan tanpa tekanan udara negatif, bertekanan udara negatif, maupun pada intensive care unit (ICU), pediatric intensive care unit (PICU) atau neonatal intensive care unit (NICU).

"Kita prioritas mana yang hijau, kuning, merah. Dan menentukan jika ICU penuh apa yang harus dilakukan," kata dia.


303 nakes di Karawang sempat terpapar Covid-19

Sejak pandemi, total sebanyak 303 tenaga kesehatan di Karawang terkonfirmasi positif Covid-19, mulai dari dokter, bidan, perawat, hingga tenaga kesehatan lainnya. Rinciannya 188 tenaga kesehatan di puskesmas dan 115 tenaga kesehatan di rumah sakit.

Fitra pun membenarkan jika beberapa hari terakhir IGD penuh. Saat ada pasien keluar baru pasien lainnya bisa masuk.

Pihaknya pun telah beberapa kali menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19. Terakhir dari 1.157 ditambah menjadi 1.360 buah tempat tidur.

"Itupun keterisiannya hampir 90 persen," ucapnya.

Pemerintah, kata Fitra, telah berupaya semaksimal mungkin menangani Covid-19. Namun hal itu tak akan berarti dalam memerangi Covid-19, tanpa peran serta masyarakat.

"Kami menganjurkan kepada masyarakat bukan untuk kami, tetapi juga untuk masyarakat," ungkap dia.

Diketahui, kasus Covid-19 di Karawang sejak pascalibur lebaran naik secara signifikan. Hingga Senin (21/6/2021) pukul 12.00 WIB, total kasus Covid-19 sejumlah 22.460 orang, naik 252 dari hari sebelumnya. Rinciannya 888 masih perawatan, 959 isolasi mandiri, 19.925 sembuh, dan 668 meninggal dunia.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/22/105555178/tingginya-kasus-covid-19-karawang-satgas-warga-antre-masuk-igd-nakes-harus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke