Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Kota Tegal Melonjak, Wakil Wali Kota: Siapkan Ruang Isolasi Saja Tak Cukup

TEGAL, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Kota Tegal terus melonjak hingga ketersediaan ruang perawatan intensif di rumah sakit rujukan kian menipis atau tingkat keterisian melampaui 90 persen.

Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi mengatakan, diperlukan upaya luar biasa yang dijalankan semua komponen, tak hanya Satgas Covid-19.

"Kalau hanya menyiapkan ruang isolasi saja sudah tidak cukup juga, karena akan ada batas limit-nya. Kalau tidak ada pencegahan extra ordinary maka akan terus seperti ini," kata Jumadi, saat meninjau dapur umum di Mapolres Tegal Kota, Senin (21/6/2021).

Menurut Jumadi, diperlukan pengetatan atau peningkatan penegakan disiplin masyarakat yang bisa dilaksanakan tiga pilar baik unsur pemerintah daerah, maupun TNI dan Polri.

Salah satunya dengan menjatuhkan sanksi secara tegas bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Sekarang memang momentumnya untuk bangkit bersama, tidak ada cara lain," kata Jumadi.

Di sisi lain, jalannya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro harus optimal sehingga tak perlu sampai adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Menurut saya, PSBB atau tidak, tidak lagi penting. Yang penting tindakan extra ordinary-nya dari kita Satgas Covid. Karena juga sudah ada PPKM Mikro itu cukup jika diterapkan secara optimal," jelas Jumadi.

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari mengatakan, Forkompimda telah mendirikan dapur umum untuk mencukupi makanan siap saji bagi masyarakat yang sedang isolasi mandiri.

"Dapur umum ini diselenggarakan swadaya dan dukungan Forkompinda. Artinya dukungan anggaran dari Pemkot Tegal sendiri tidak ada. Ini dari mitra-mitra jejaring tim relawan mandiri untuk salah satunya suplai makanan siap saji ke masyarakat yang isoman," kata Rita.

Rita mengatakan, setiap hari, anggota Forkompinda melakukan analisa data perkembangan kasus Covid-19 untuk menentukan kebijakan atau langkah cepat di lapangan.

"Kemudian kita melakukan lokalisir bagian dari pencegahan tadi, salah satunya ketika lakukan tracing ada yang terindikasi reaktif akan kita pakaikan gelang khusus. Yang disertai surat pernyataan, bahwa dia wajib isolasi di rumah tidak boleh kemana-mana," kata Rita.

Dari Polri sendiri, kata Rita, ada program dari Polda Jawa Tengah, di mana ia akan memaksimalkan sebuah aplikasi berbasis android, Si Teko.

"Program Polda Jateng hadir. Dengan Si Teko, saya akan manfaatkan sebagai kentongan online. Masyarakat bisa menekan tombol dan petugas akan hadir di lapangan, baik melakukan evakuasi, tracing, dan testing," jelas Rita.

Komandan Kodim 0712 Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar mengatakan, TNI telah menerjunkan 355 prajurit gabungan untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19 di Tegal.

"TNI menerjunkan pasukan khususnya di Kota Tegal 80 personel, di Kabupaten Tegal 275. Ini membuktikan kami serius. Namun tanpa adanya keseriusan dari semua komponen masyarakat dalam mencegah Covid bisa akan sia-sia," kata Dandim.

Para prajurit itu ditugaskan meliputi mobilisasi, mengawasi, sosialisasi dan edukasi, hingga penegakan hukum atau yustisi kepada masyarakat yang melanggar protokoler kesehatan.

Ketua DPRD Kusnendro mengatakan, DPRD dari awal telah menyetujui anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 57 miliar yang bisa digunakan Satgas Covid-19 termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

"Besok kami akan mengundang Tim Anggaran Pemkot dan Satgas Covid. Untuk mendengarkan paparan anggaran sudah sejauh mana digunakan, peruntukannya untuk apa saja, dan ke depannya akan bagaimana," kata Kusnendro.

Kusnendro mengaku belum mengetahui berapa jumlah anggaran yang sudah terserap. Untuk itu, upaya evaluasi akan dilaksanakan sepekan sekali.

"Kita berharap besok pagi bisa hadir mendengarkan paparan Wali Kota, dan tim anggaran Pemkot, termasuk Dinkes," katanya.

Kusnendro mengajak semua pihak meningkatkan sinergitas dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Saat ini memang belum terintegrasi secara maksimal. Maka lewat momentum yang ada kita semua akan kompak untuk bekerja bersama-sama menangani Covid-19," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi di tiga rumah sakit rujukan hingga Jumat (18/6/3021) mencapai 96,42 persen.

Kepala Dinas Kesehatan dr Sri Prima Indraswari mengatakan, satu dari tiga rumah sakit bahkan tingkat keterisian sudah mencapai 100 persen.

“RSUD Kardinah menambah 9 bed tempat isolasi. RSUI Harapan Anda 20 bed, dan RS Mitra Keluarga belum memberikan informasi terbaru,” kata Prima.

Prima yang juga menjabat sebagai Plt Direktur RSUD Kardinah, menyebut di rumah sakit yang ia pimpin, sebelumnya telah terisi 77 bed dari total kapasitas 88 bed.

Kemudian di rumah sakit lini kedua, RSUI Harapan Anda 66 bed telah terisi dari total 67 bed. Sementara RS Mitra Keluarga sebagai rumah sakit rujukan lini ketiga telah terisi 100 persen dari total 46 bed. Total tingkat hunian tempat isolasi di ketiga rumah sakit telah mencapai 96,42 persen

https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/223047478/kasus-covid-19-di-kota-tegal-melonjak-wakil-wali-kota-siapkan-ruang-isolasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke