Salin Artikel

Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan

Pantauan Kompas.com di lapangan, massa aksi melakukan orasi dengan membawa pengeras suara dan naik ke mobil truk.

Mereka juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan "Madura melawan, hentikan penyekatan di Suramadu yang diskriminatif", "Kebijakan itu dibuat untuk kemaslahatan umat bukan seenak jidat", "Lakukan tes swab antigen di tempat karaoke, klub malam dan tempat hiburan lainnya di Surabaya".

Korlap aksi Ahmad Annur menyampaikan bahwa kedatangannya ingin bertemu langsung dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Dia menginginkan agar Eri mencabut kebijakan tes swab di pintu Suramadu sehingga bisa dialihkan ke tempat lain.

"Kalau Pak Wali Kota ingin melakukan swab silakan di tempat keramaian lainnya. Jika tetap kebijakan swab ini tetap berlangsung hingga 1-2 minggu ke depan maka warga Madura bukan mati karena virus Covid-19, tapi karena kelaparan tidak bisa bekerja," teriak Ahmad.

"Saya akan jamin pak wali kota akan menemui," kata dia, Senin (21/6/2021).

Irvan juga minta kepada massa aksi agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu, massa aksi tetap ngotot ingin bertemu Eri Cahyadi.

Mereka tidak bersedia mengirim perwakilan dan tetap meminta Eri Cahyadi keluar menemui seluruh peserta aksi.

Sampai berita ini ditayangkan massa aksi tetap menunggu sembari membaca selawat.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/21/141038778/demonstrasi-tolak-penyekatan-warga-kami-bisa-mati-bukan-karena-virus-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke