Salin Artikel

2.000 Vial Vaksin Tambahan untuk Batam Tertahan

BATAM, KOMPAS.com – Imbas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2021, terkait pengadaan vaksin dan pelaksaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan Covid-19, membuat antusias masyarakat Batam, Kepulauan Riau (Kepri) untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 semakin meningkat.

Namun, antusias masyarakat ini tidak sebanding dengan stok vaksin yang saat ini dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam.

Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi membenarkan stok vaksin yang dimiliki Dinkes Batam mulai berkurang.

Hal ini, menurut Didi dikarenakan ada 2.000 vial vaksin jenis AstraZeneca yang saat ini tidak bisa diambil walau telah diajukan oleh Dinkes Provinsi Kepri, dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.

"Seharusnya kemarin sudah bisa diambil, tapi terlalu sore dan masih ada stok yang tersisa walau tidak banyak. Akhirnya kami tunda dulu untuk diambil hari ini ke Kimia Farma. Tapi tiba-tiba kami dapat pemberitahuan kalau 2.000 vaksin itu tidak bisa diambil. Tadinya itu ditujukan bagi masyarakat yang baru saja akan di vaksin, atau dosis pertama," kata Didi melalui telepon, Kamis (17/6/2021).

Diakui Didi, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan keterangan pasti mengenai penyebab terkendalanya pengambilan tambahan stok vaksin, yang akan ditujukan bagi masyarakat dalam vaksinasi masal yang masih berlangsung di Batam.

“Awalnya mendapat pemberitahuan dari sistem Kementerian Kesehatan dan kemudian dari pemberitahuan yang dilakukan oleh Dinkes Kepri. Kami juga coba konfirmasi, namun kendala dan penyebabnya kami juga masih belum dapat keterangan yang jelas," papar Didi.

Hal ini, diakui Didi sempat menimbulkan kepanikan bagi tenaga vaksinator dan tim medis yang bertugas di lokasi vaksinasi masal, serta petugas yang ada di puskesmas.


Untuk diketahui, Didi mengatakan stok vaksin masih akan bisa untuk satu minggu ke depan, di mana stok vaksin yang tersedia kemudian harus dibagi bagi penerima dosis pertama, dan juga masyarakat penerima dosis kedua yang dijadwalkan akan mulai dilakukan mulai akhir pekan.

"Kenapa demikian, karena masyarakat terus datang untuk mendapat vaksin. Tapi stok vaksin kita semakin menipis. Ada tambahan yang sudah disetujui, tapi tidak bisa diambil. Ini membuat kami harus putar otak untuk mencari solusi lagi," ungkap Didi.

Mengenai kekurangan stok bagi masyarakat Batam, Didi juga mengharapkan dapat jatah 6.400 vial vaksin AstraZeneca dari Subdit Imunisasi Kemenkes RI.

Didi menerangkan, sesuai jadwal seharusnya vaksin tersebut tiba malam ini (17/6/2021) dengan menggunakan dua penerbangan dan diangkut menggunakan maskapai Garuda.

"Itu vaksin yang tidak habis dan yang diambil dari Aceh dan beberapa daerah lainnya. Tapi nanti kami update lagi informasi nya, apakah tiba hari ini atau tidak. Karena Batam sangat tinggi minatnya," pungkas Didi.

Sementara itu, Kepala Dinkes Provinsi Kepri, Bisri membenarkan sempat tertunda. Namun setelah dikoordinasikan, hari ini (17/6/2021) vaksin tersebut sudah bisa diambil.

“Kemarin sore sudah bisa diambil, hal ini terjadi karena surat Kemenkes untuk menahan sementara, namun karena Kepri termasuk prioritas, justru malah dapat penambahan supply vaksin yang cukup untuk saat ini,” terang Bisri.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/17/143656378/2000-vial-vaksin-tambahan-untuk-batam-tertahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke