Salin Artikel

Dari Mana Asal Disinfektan yang Dioplos Napi Lapas Perempuan Denpasar? Ini Penjelasan Kalapas

Satu di antara mereka harus kehilangan nyawa setalah meminum disinfektan yang digunakan untuk mencegah Covid-19.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan Klas IIA Kerobokan Denpasar, Lili tak menyangka, strategi mencegah penularan Covid-19 di lapas justru melahirkan petaka.

Cairan disinfektan untuk menghindari virus corona malah dijadikan bahan untuk mabuk-mabukan oleh WBP.

"Kita tahu dalam kondisi Covid-19 ini, kesehatan harus jalan di lapas, kalau warga binaan kena Covid-19 kan kami juga yang salah," kata Lili saat ditemui di Lapas Perempuan Kerobokan Denpasar, Jumat (11/6/2021).

Lili menuturkan, seluruh WBP di Lapas Perempuan Kerobokan memang diinstruksikan untuk menyemprot cairan disinfektan di kamar setiap hari. Penyemprotan itu untuk mencegah penularan Covid-19.

Namun, Lili menyayangkan ada warga binaan yang diam-diam mencuri dan menyembunyikan sisa cairan disinfektan.

Narapidana itu membeli bubuk minuman sari buah yang dijual di koperasi Lapas. Mereka mengoplos minuman itu secara diam-diam.


Mereka saling berbagi minuman oplosan itu selama dua hari, Selasa (8/6/2021) dan Rabu (9/6/2021).

Oplosan itu kemudian membuat 21 WPB harus menjalani perawatan intensif di RSUP Sanglah Denpasar. Satu orang di antara meraka harus kehilangan nyawa.

"Setiap hari mengawasi mereka membersihkan kamarnya dengan disinfektan itu, tapi yang namanya mereka sembunyi-sembunyi mencuri untuk mendapatkan itu (disinfektan)," tuturnya.

Setelah kejadian itu, ia berjanji memperketat proses pembersihan kamar warga binaan dengan disinfektan untuk mencegah kejadian sama.

"Sebenarnya sudah ketat, tapi harus lebih ketat lagi. Tadi saya juga sudah sampaikan kepada warga binaan jangan sampai terjadi peristiwa seperti ini lagi," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/11/172641178/dari-mana-asal-disinfektan-yang-dioplos-napi-lapas-perempuan-denpasar-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke