Salin Artikel

Juru Kunci Makam Bung Karno Lumpuh Usai Divaksin, Pengayuh Becak Tak Hadiri Undangan Vaksinasi

Mereka mengaku takut menerima suntikan vaksin setelah mendengar kabar salah satu juru kunci Makam Bung Karno, Nur Rokhim, mengalami kelumpuhan beberapa pekan setelah divaksin, awal dan pertengahan Maret lalu.

Kompas.com menemui beberapa pengayuh becak di sekitar area parkir PIPP di Jalan Soekarno-Hatta Kota Blitar, Kamis sore (10/6/2021).

Hal itu dilakukan untuk mencari tahu alasan keengganan para pengayuh becak mengikuti vaksinasi Covid-19 yang seharusnya mereka ikuti tiga hari lalu, Senin (7/6/2021).

Setidaknya lima pengayuh becak mengatakan tidak memenuhi undangan vaksinasi tersebut dengan alasan yang mulanya terkesan berbelit.

Namun, salah satu di antara mereka, Madun, memberikan penjelasan yang cukup gamblang kenapa para pengayuh becak itu tidak memenuhi undangan vaksinasi Covid-19.

Madun, pengayuh becak asal Bekasi, Jawa Barat yang telah bertahun-tahun menjadi pengayuh becak di kompleks Makam Bung Karno, mengaku tidak mengikuti vaksinasi Covid-19 lantaran takut.

"Banyak (pengayuh becak) yang enggak ikut vaksin. Apalagi pegawai PIPP di sini ada yang sebulan lumpuh setelah divaksin. Pak siapa namanya, Pak Nur kalau tidak salah. Dia sudah sebulan lumpuh, sampai sekarang masih lumpuh," ujar Madun.

Beberapa pengayuh becak lain mengutarakan alasan yang agak berbelit terkait kenapa tidak mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasinya pagi. Hari itu saya datangnya siang, jadi tidak bisa ikut," ujar Mustakim.

Namun, secara tidak langsung, Mustakim mengatakan, ketidakhadiran para pengayuh becak juga disebabkan oleh kelumpuhan yang dialami Nur Rokhim beberapa pekan setelah menerima suntikan vaksin Covid-19.

Mustakim mengatakan, hampir semua pengayuh becak di kompleks Makam Bung Karno mengenal Nur Rokhim.

Sebab, sebelum diangkat menjadi salah satu juru kunci Makam Bung Karno, Nur Rokhim bekerja sebagai tukang sapu di area parkir PIPP.

Nur Rokhim, ujarnya, biasa berkumpul dan berbincang dengan mereka di waktu-waktu istirahat kerja.

Karena itu, ujar Mustakim, kelumpuhan yang dialami Nur Rokhim otomatis juga didengar oleh kalangan pengayuh becak dan pedagang suvenir dan makanan di kawasan parkir PIPP yang merupakan kawasan parkir bagi pengunjung Makam Bung Karno.

"Dari sekitar 250 pengayuh becak, sekitar 200 di antaranya punya HP dan masuk grup WA," ujarnya.

Eko sendiri menyampaikan alasan ketidakhadirannnya pada pelaksanaan vaksinasi karena dirinya berangkat siang ke pangkalan becak di area parkir PIPP hari itu.

Diberitakan sebelumnya, pengayuh becak di kompleks Makam Bung Karno tidak menghadiri undangan vaksinasi dari Satgas Covid-19 hari Senin awal pekan ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Jumianto mengatakan mereka tidak datang lantaran takut disuntik vaksin.

Didik tidak menyangkal saat ditanya jika ketakutan mengikuti vaksinasi di kalangan pengayuh becak disebabkan oleh kasus kelumpuhan yang dialami juru kunci Makam Bung Karno Nur Rokhim.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/191047178/juru-kunci-makam-bung-karno-lumpuh-usai-divaksin-pengayuh-becak-tak-hadiri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke