Bermalam di Jember, Balita Asal Lumajang Kena DBD hingga Meninggal Dunia

Balita tersebut terkena DBD setelah bermalam di rumah saudaranya di Desa Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember.

Kepala Desa Tanggul Kulon, Arifin Wahyuono mengungkapkan, warga Lumajang tersebut sedang berkunjung ke rumah kakeknya dan bermalam.

”Lalu tanggal 13 Mei dia pulang lagi ke Lumajang selama seminggu,” kata dia pada Kompas.com via telepon Kamis (10/9/2021).

Setelah seminggu di Lumajang, dia kembali lagi ke Jember dan menginap di rumah kakeknya.

Ternyata, keesokan harinya, balita tersebut meninggal dunia.

“Minggu 23 Mei Balita itu meninggal dunia di RS Haryoto Lumajang,” ucap dia.

Awalnya pihak desa tidak bisa mengetahui apakah meninggal karena DBD.

Namun perangkat desa baru mengetahui saat keluarga balita mengabarkan bahwa korban meninggal karena DBD.

“Kita tidak tahu terkena DBD di Jember atau di Lumajang,” tambah dia.

Akhirnya, pihak desa segera menindaklanjuti informasi itu untuk melakukan pencegahan penularan DBD.

Yakni dengan meminta Palang Merah Indonesia (PMI) Jember untuk melakukan fogging.

Ada 100 rumah di desa tersebut yang dilakukan pengasapan atau fogging oleh relawan PMI Jember

“Kami bekerjasama dengan PMI untuk memutus rantai penyebaran penyakit DB,” tambah dia.

Selain itu, pihaknya juga meminta warga untuk melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Yakni dengan memperhatikan kebersihkan di lingkungan sekitar masing-masing.

Warga diminta untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan menggalakkan PSN.

Selain itu, warga juga diminta untuk terus membudayakan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak untuk mencegah Covid-19.