Salin Artikel

Hujan Lebat Saat Kemarau hingga Sebabkan Banjir di Banyuwangi, Ini Penjelasan BMKG

Meski demikian, pada Rabu (9/6/2021) dini hari, sebagian wilayah Banyuwangi diguyur hujan dengan kategori sangat lebat.

Bahkan hujan menyebabkan banjir di sejumlah titik.

Prakirawan Stasiun BMKG Meteorologi Kelas III Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan menjelaskan, hujan kemarin masuk kategori sangat lebat dengan intensitas 118 mm/jam.

Ia menjelaskan mengapa bisa terjadi hujan lebat di tengah musim kemarau.

Pada Selasa (8/6/2021), terjadi gangguan atmosfer yakni adanya tekanan rendah di wilayah selatan Australia, dekat perairan Banyuwangi.

Dampaknya, udara di sekitarnya terkumpul dan pembentukan awan akan cenderung meningkat.

Pembentukan awan itu yang menyebabkan terjadinya hujan.

"Dampaknya akan mengumpulkan udara di sekitarnya, sehingga pembentukan awan akan cenderung meningkat," katanya di Kantor BMKG Banyuwangi, Kamis (10/6/2021).

"Jadi kita mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap hujan lebat secara tiba-tiba," katanya.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di kecamatan Banyuwangi dilanda hujan deras sejak Selasa malam (8/6/2021) hingga Rabu dini hari (9/6/2021).

Hujan selama empat jam di kawasan perkotaan tersebut membuat Sungai Bagong meluap sehingga airnya meluber ke pemukiman warga di sekitar bantaran sungai tersebut.

"Pagi tadi sudah surut. Jalan S Parman yang sempat tergenang, pukul 07.00 WIB sudah bisa dilewati warga. Air luapan sungai yang menggenangi pemukiman warga, tadi siang juga sudah surut," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Abdul Kadir.

Untuk meringankan beban warga, BPBD telah mengirimkan bantuan air bersih dan makanan untuk warga yang terdampak.

Berdasarkan data dari BPBD, di kawasan tersebut ada 196 rumah warga yang terendam air.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menjelaskan curah hujan tinggi  menimbulkan banjir dan genangan di Jembatan Sobo dan kawasan sekitarnya.

"Puncak meluapnya sungai sendiri sekitar satu jam, angkanya 25 - 30 m3/det. Banjirnya memang tidak lama, cepat surut karena sumber airnya hanya dari limpasan air hujan," kata Guntur.

"Petugas sejak semalam telah menutup pintu intake, dan pintu flushing (bilas) dibuka. Kalau tidak ditutup, bisa meluber lebih luas. Air sudah kita salurkan langsung ke bawah, ke arah aliran sungai," ujarnya.

Guntur mengungkapkan, banjir ini semacam fenomena pengulangan kejadian yang sama empat tahun lalu di kawasan Rogojampi.

"Dalam memori catatan kami, waktu itu banjir terjadi saat di musim kemarau dengan tanggal dan bulan Juni yang tak jauh berbeda. Sama-sama hujan lebat saat di musim kemarau, namun sekarang bergeser ke arah utara. Semacam anomali," jelas Guntur.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/115037178/hujan-lebat-saat-kemarau-hingga-sebabkan-banjir-di-banyuwangi-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke