[POPULER NUSANTARA] Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Gunung Salak | Anggota TNI dan Istri Ditembak OTK

KOMPAS.com - Seorang sopir taksi online berinisial C (40) ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (6/6/2021).

Perempuan asal Medan, Sumatera Utara, tersebut sebelumnya diketahui mengantarkan penumpang tanpa menggunakan aplikasi.

Dari hasil pemeriksaan polisi, penyebab tewasnya korban diduga dibunuh. Sebab, ditemukan sejumlah luka akibat benda tumpul.

Sementara di Bandar Lampung, pasangan suami istri anggota TNI AU berinisial Pratu NR dan RA ditembak orang tak dikenal.

Saat kejadian itu kedua korban diketahui berada di dalam mobil dan melintas di perempatan Way Halim.

Hingga saat ini belum diketahui motif pelaku. Sedangkan korban dilarikan ke rumah sakit akibat luka yang diderita.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.

Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.

Seorang sopir taksi online berinisial C (40) ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Minggu (6/6/2021).

Dari hasil pemeriksaan polisi, korban diduga dibunuh. Sebab, ditemukan sejumlah luka akibat benda tumpul di tubuhnya.

Berdasarkan keterangan yang didapat, perempuan tersebut awalnya mengantarkan penumpang dari Medan ke Aceh.

Namun demikian, penumpang yang menggunakan jasa korban diketahui tidak menggunakan aplikasi atau offline.

“Pemesan taksi online ini tidak lewat aplikasi, dia lewat telepon pribadi. Artinya korban sudah pernah kenal atau berlangganan dengan pelaku. Kita masih dalami siapa pelaku ini,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto di Mapolres Lhokseumawe, Senin (7/6/2021).

Pasangan suami istri anggota TNI di Bandar Lampung ditembak orang tak dikenal saat mengendarai mobil di jalan.

Adapun lokasinya berada di Jalan Sultan Agung, di dekat traffic light perempatan Way Halim.

Akibat kejadian itu, kedua korban yang diketahui berinisial Pratu NR dan RA tersebut mengalami luka tembak di tangan dan paha.

Saat ini polisi dan TNI masih melakukan pendalaman penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Tadi kita sudah melakukan olah TKP, motif dan kronologi detail masih kita dalami," kata Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Resky Maulana.

Warga di Dusun Persen, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, digegerkan dengan matinya 5 ekor kambing peliharaan.

Pasalnya, di leher kambing itu ditemukan bekas luka gigitan dari binatang buas.

Menindaklanjuti laporan warga itu, Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) melakukan penyelidikan dengan memasang kamera trap.

Hasilnya, yang mendekati hewan ternak milik warga itu diketahui dua ekor anjing liar kampung.

Dengan temuan itu, dipastikan hewan buas yang memangsa ternak warga bukan macan atau anjing hutan yang dikhawatirkan selama ini.

Sebanyak delapan daerah di Jawa Tengah mengalami peningkatan jumlah kasus Covid-19.

Akibatnya, delapan daerah yang terdiri dari Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Demak, Grobogan, Sragen, Brebes, dan Tegal, itu masuk zona merah.

Menyikapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat untuk lebih waspada.

"Artinya Rembang, Blora siap-siap. Kota Semarang, Boyolali siap-siap sampai nanti Solo, Karanganyar," ujar Ganjar.

Selain meminta warga lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, Ganjar juga meminta setiap daerah menambah fasilitas tempat tidur di ruang perawatan.

I Gede Ari Astina alias Jerinx akhirnya resmi bebas dari penjara.

Saat keluar dari Lapas Kelas II A Kerobokan pada Selasa (8/6/2021) tersebut, Jerinx terlihat dijemput oleh istrinya Nora Alexandra dan dua personel Superman Is Dead.

Namun demikian, Jerinx menolak untuk diwawancarai oleh wartawan.

Terkait dengan hal itu, kuasa hukum Jerinx, I Wayan Gendo mengaku minta maaf.

"Dia mohon maaf dan meminta sampaikan kepada teman-teman jurnalis, bahwa saat ini dia tidak bisa berkomentar karena pertimbangan tertentu, dan nanti akan disediakan waktu khusus dalam kondisi dia sudah tenang, lebih santai, tidak dalam kondisi yang buru-buru di depan Lapas," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Fawaidi, Imam Rosidin, Tri Purna Jaya | Editor : Dheri Agriesta, Michael Hangga Wismabrata, Pythag Kurniati, I , Kadek Wira Aditya, Candra Setia Budi)