Salin Artikel

Tangis Andik, Menabung 20 Tahun untuk Berangkat Haji, Bermimpi Injakkan Kaki di Tanah Suci

Namun, pasangan suami istri tersebut harus kembali bersabar lantaran pemerintah membatalkan pemberangkatan calon jemaah haji di Indonesia tahun ini.

Saat ditemui langsung oleh Kompas.com, Andik seolah menemukan tempat untuk mencurahkan isi hatinya.

Dia bercerita mengenai proses awal impiannya ingin sampai Ke Masjidil Haram hingga tugasnya sebagai ketua rombongan dan pembimbing jemaah haji dari kelompok yang dibentuk oleh KBIH Muhammadiyah Surabaya.

Saat mengisahkan perjuangan itu, Andik tak kuasa membendung air matanya.

"Selama 20 tahun saya menabung, saya guru swasta dengan istri saya, saya daftar sekitar 10 tahun yang lalu, saat ini saya sendiri sedang menata hati lagi untuk sabar, sebab niatan haji yang tulus ini harus tetap dijaga," tutur dia sembari meneteskan air mata, Jum'at (4/6/2021).

Yang membuatnya makin sendu, adik kandung Andik yang seharusnya berangkat haji tahun ini, telah meninggal sebelum adanya informasi pembatalan keberangkatan haji.

"Sekarang saya seharusnya berangkat sama istri dan adik kandung saya tapi (adik) sudah meninggal lebih dulu sebelum ditakdirkan bisa sampai di Mekkah. Seharusnya udah bisa angkat koper tapi belum juga," pungkas dia.

Penghasilan Andik dan istri tercinta sebagai guru swasta tak seberapa.

Namun, dengan semangat  Andik menabung dan mengatur pola keuangan rumah tangganya agar bisa berhaji. Keyakinan Andik dan istri pun akhirnya membuahkan hasil.

Saking semangatnya Andik dalam menjalankan ibadah haji ini, dia mengaku sampai terbawa mimpi dan membayangkan sudah berada di Makkah.

"Saya yakin sekarang sudah tercatat sebagai Haji, tapi karena belum bisa berangkat ini. Kalau bermimpi sering, bahkan tidak hanya bermimpi tapi sugesti dan pikiran ini sudah di Mekkah Mukarramah. Bahkan terasa terbayang beraktivitas di sana. Sudah di Masjidil Haram," ungkap dia.

Dalam rapat itu, Andik ingin mengajak para calon jemaah haji menata mental dan hati.

Dia meyakini, niat baik untuk sampai ke Tanah Suci sudah memiliki nilai pahala di sisi Allah.

"Niatan haji ini harus mulia, kami terus mendampingi jemaah yang lainnya untuk menata hati. Karena sudah gelisah terus melihat usia yang semakin menua," papar dia.

Tetap memberikan motivasi untuk pribadi dan jemaah lainnya

Andik yang memiliki tugas sebagai ketua rombongan dan pembimbing jemaah, terus memberikan motivasi dan mengajak agar selalu bersemangat dan membaca buku bimbingan manasik haji.

"Meski kami sekarang sudah tak bisa berangkat, karena sudah dibatalkan saya sebagai pembimbing juga minta ke jemaah kelompok saya agar tetap menata hati untuk sabar dan membaca lagi bimbingan manasiknya," ucap dia.

Tahun ini semestinya Andik sudah harus berangkat, sebab semua persiapan yang dilakukannya sudah tuntas, mulai dari vaksin hingga kebutuhan administrasi.

Tapi sayang, niat itu harus tertahan hingga tahun mendatang.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) membatalkan keberangkatan jemaah calon haji asal Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji 1442 Hijriah/2021 Masehi.

"Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1442 Hijriah atau 2021 Masehi bagi warga negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia dan kuota haji lainnya," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers daring, Kamis (3/6/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/06/05/060235878/tangis-andik-menabung-20-tahun-untuk-berangkat-haji-bermimpi-injakkan-kaki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke