Salin Artikel

Imbas Lockdown Total Malaysia, Hidup Warga di Perbatasan Makin Sulit

Wilayah Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, misalnya.

Daerah yang ada di pinggiran sungai dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai pedagang tradisional dan mengangkut barang Malaysia, tidak lagi bisa beraktivitas seperti biasa.

Demikian pula nelayan dan pekebun yang biasa menjual hasil kerja mereka ke Malaysia.

"Tadinya meski lockdown diberlakukan juga, masih ada pemasukan untuk pebisnis barang Malaysia termasuk buruh. Mereka masih bisa belanja dan ambil barang di Malaysia. Sekarang semua berhenti karena lockdown total," ujar Pelaksana tugas (Plt) Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, dihubungi Jumat (4/6/2021).

Lumbis mengatakan, masyarakat harus rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli Sembako di Kecamatan lain di Mansalong, yang jarak tempuhnya sekitar 4 jam perjalanan dari Lumbis Pansiangan, atau 8 jam perjalanan pulang pergi.

"Butuh 300 liter bensin sekali jalan, kalau dirupiahkan sekitar Rp 3 juta. Dengan biaya transportasi tinggi tentu harga Sembako juga menyesuaikan, yang tentu jauh lebih mahal," katanya.

Pemerintah Kecamatan Lumbis Pansiangan memiliki cara untuk mempertahankan pendapatan masyarakatnya.

Pembangunan desa yang digalakkan melalui dana desa memberikan pekerjaan para warga yang terdampak lockdown Malaysia.


Proyek pembangunan jalan desa, jembatan dan spot wisata, dipekerjakan secara padat karya, sehingga pemasukan untuk masyarakat yang menganggur bisa teratasi.

Dengan cara ini perputaran ekonomi, setidaknya masih bisa dipertahankan.

Hanya saja, kebutuhan Sembako memang masih menjadi ganjalan tersendiri.

Selama lockdown, biasanya masyarakat perbatasan RI – Malaysia menerima subsidi Sembako dari pemerintah provinsi dan kabupaten.

Namun, saat ini subsidi tersebut terhenti dan masih menunggu proses lelang.

"Kita sudah sampaikan keluhan kita ke Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Provinsi Kaltara. Puji Tuhan, bupati responsif dan akan segera mempercepat lelang Sembako," kata Lumbis lagi.

Terpisah, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid juga mengakui, adanya total lockdown Malaysia berpengaruh pada wilayah perbatasan seperti sejumlah kecamatan di Lumbis juga Dataran Tinggi Krayan.

Sejauh ini, Laura sudah memberikan instruksi kepada Dinas Perdagangan Nunukan agar memantau kebutuhan Sembako di wilayah wilayah tersebut.

"Kita berharap jangan sampai mereka kehabisan stok Sembako. Saya sudah meminta Dinas Perdagangan fokus masalah pemenuhan kebutuhan itu. Kita juga akan melakukan lobi lobi masalah ini ke pemerintahan Provinsi maupun pusat," jawabnya.

Laura juga mengatakan akan segera mengawal lelang subsidi Sembako untuk wilayah Lumbis.

Sedangkan untuk dataran tinggi Krayan, Laura masih berusaha berkomunikasi dengan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, supaya segera mengoperasikan toko Indonesia sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat Krayan.

"Ini tantangan kami di perbatasan. Satu sisi kita harus menggenjot perekonomian di tengah kondisi Pandemi. Sementara masyarakat kita di perbatasan, masih butuh perhatian untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka," kata Laura.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/05/052300978/imbas-lockdown-total-malaysia-hidup-warga-di-perbatasan-makin-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke