Salin Artikel

Cerita Calon Jemaah Haji di Lombok Batal Berangkat, Ada yang Bermimpi Tiba di Mekkah hingga Sudah Buat Tenda

Akibat kebijakan pembatalan ini, sejumlah warga merasa kecewa dan harus bersabar menanti ibadah rukun islam yang kelima ini.

Tak terkecuali Fatimah (45), warga Desa Darek, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Fatimah adalah salah seorang calon jemaah haji yang direncanakan berangkat tahun ini.

Namun, ia terpaksa harus menghela napas panjang akibat pembatalan jemaah haji yang kedua kalinya sejak 2020.

Ibu empat anak ini menuturkan, minggu-minggu ini dirinya menghabiskan waktu untuk menonton berita di televisi, mendengar kabar, apakah akan ada kepastian  keberangkatan kuota haji untuk tahun ini.

“Seharian saya nonton berita di TV terus, tapi tadi sudah diumumkan oleh pemerintah sudah resmi dibatalkan,” kata Fatimah sambil menghela napas panjang.

Menurut Fatimah, besarnya keinginan tersebut membuatnya sampai bermimpi.

“Padahal, kita sudah berharap bisa menunaikan haji tahun ini, bahkan sampai kebawa mimpi,” ujar Fatimah.


Guru honorer di sebuah Madrasah itu menyebutkan, dirinya sudah melakukan persiapan matang untuk keberangkatannya tahun ini.

Mulai dari persiapan kesehatan jasmani, rohani, hingga mental untuk melakukan ibadah di Mekkah.

“Kemarin juga sudah tes kesehatan istithaah, tes Covid-19, dan udah beberapa kali manasik haji,” kata Fatimah.

Disampaikannya, bahwa pada bulan Ramadhan lalu, ia sudah percaya diri bisa berangkat naik haji tahun ini, bahkan sampai pulang ke kampung halamannya yang berada di Magelang, Jawa Tengah, untuk minta doa restu dari orangtuanya.

“Padahal, kami kemarin bulan puasa itu sudah pulang ziarah ke rumah orangtua di Magelang untuk pamit berangkat haji, minta doa restu,” kata Fatimah.

Daftar haji 10 tahun lalu

Dikatakan Fatimah, ia mendaftar haji pada awal tahun 2011, dengan biaya dari sawah yang digadainya.

Hingga kini, ia dapat melunasi biaya hajinya dengan tabungan dari gaji menjadi guru honorer di madrasah.

Kendati tidak dapat berangkat haji tahun ini, Fatimah tetap bersabar menunggu penantian kapan akan kembali dibuka pelaksanaan ibadah haji.

“Dengan kondisi ini, ya harus tetap bersabar, yang penting kita sudah berusaha, semoga tahun depan dapat dibuka,” kata Fatimah.

Senada dengan Fatimah, Anjar salah seorang calon jemaah haji dari desa yang sama menyampaikan bahwa dengan kondisi pembatalan pemberangkatan haji tahun ini, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti keputusan pemerintah.

“Rasa kecewa tetap ada, tapi ya mau bilang apa, kan ini sudah keputusan pemerintah kita harus terima pasrah saja, serahkan semua ini kepada Allah,” kata Anjar dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Anjar yang merupakan sorang ibu rumah tangga tersebut, menuturkan, ia sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk keberangkatan hajinya. Dia sering latihan tawaf mengelilingi Kabah dengan berjalan berkeliling rumah.

“Persiapan yang saya lakukan sudah cukup, saya selalu ikut pengajian tentang haji, saya latihan tawaf juga di rumah keliling-keliling rumah, sambil nyapu,” kata Anjar sambil tertawa.

Anjar yang mendaftar melalui haji plus ini, berharap tahun depan ia dapat berangkat haji tanpa penundaan.

Sementara itu, Marjun dari Desa Ungga, Lombok Tengah, menyampaikan bahwa dia sudah mempersiapkan tenda untuk acara syukuran keberangkatan hajinya.

“Padahal, kita sudah pasang taring (tenda) untuk lokasi kita syukuran, tapi ya kita dengar di berita sudah positif dibatalkan tahun ini,” kata Marjun dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Marjun menyampaikan, dirinya telah mempersiapkan segala keperluan keberangkatan ke tanah suci tahun ini.

“Ya persiapan dari kesehatan, mental alhamdulilah sudah kita siap, termasuk uang saku sudah ada semua,” kata Marjun.

Disampaikan Marjun bahwa tekadnya sudah bulat ingin pergi ke tanah suci Mekkah. Dia pun  tetap bersabar menanti negara Arab Saudi membuka izin untuk melakukan ibadah haji kembali.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/04/053634378/cerita-calon-jemaah-haji-di-lombok-batal-berangkat-ada-yang-bermimpi-tiba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke