Salin Artikel

Gara-gara Rebutan Hak Asuh Anak, Pria Ini Tega Tusuk Istri Pertamanya

Y nekat menusuk T karena memperebutkan hak asuh anak. Y menusuk T menggunakan pisau dapur.

Salah satu warga sekitar, Rian Dwi Novitasari (31) mengatakan, pelaku baru tiga bulan tinggal di rumah tersebut. Rumah itu milik istri kedua pelaku yang berinisial L (60). Istri keduanya itu berstatus siri.

Sekitar pukul 14.00 WIB, korban yang merupakan istri pertama pelaku mendatangi rumah tersebut menggunakan motor. Tidak lama kemudian, terdengar cekcok di rumah itu.

Cekcok tersebut terkait hak asuh anak pelaku dan istri pertamanya. Kebetulan, anak laki-laki berusia empat bulan itu dibawa pelaku ke rumah istri keduanya.

"Sebelumnya ada cekcok. Soal hak asuh anak begitu," kata Dwi di lokasi, Rabu.

Dwi mengetahui terjadi penusukan saat istri kedua pelaku minta tolong untuk mengangkat korban. Dwi lantas meminta bantuan warga lain.

Warga lainnya, Arwan Widianto mengatakan, korban ditusuk menggunakan pisau dapur di bagian dada. Saat dilarikan ke rumah sakit, korban masih bernapas.

Warga membawakorban ke RSI Unisma dan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

"Pisaunya nancap di dada kiri, pisau dapur," katanya.


Menurutnya, korban datang ke rumah tersebut untuk menjemput anaknya.

"Ke sini mau ambil anaknya," katanya.

Pelaku sempat kabur

Usai menusuk istri pertamanya, pelaku sempat kabur. Namun, warga mengejar dan meringkus pelaku di sekitar Taman Singhasari di Kelurahan Merjosari.

"Tetap dikejar tertangkap di Merjosari," katanya.

Kanit Reskrim Polsek Lowokwaru Ipda Zainul Arifin membenarkan kasus penusukan itu. Saat ini, pelaku sudah ditangkap.

Polisi, kata Zainul, masih mendalami kasus penusukan tersebut.

"Pelaku sudah diamankan. Masih dalam pemeriksaan," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/02/191003678/gara-gara-rebutan-hak-asuh-anak-pria-ini-tega-tusuk-istri-pertamanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke