Salin Artikel

Wali Kota Batu Cari Kebenaran Terkait Kasus Kekerasan Seksual di SMA

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengaku masih menelusuri kebenaran dugaan kekerasan seksual yang dilaporkan terjadi di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI).

Dewanti mengaku masih belum bisa menemui kedua belah pihak, yakni pihak sekolah dan pihak korban yang melapor.

"Kami masih mencari tahu sejauh kebenarannya. Karena kami masih belum ketemu langsung, baik dengan korban maupun pihak sekolah," kata Dewanti, usai melaksanakan kegiatan kedinasan di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (31/5/2021).

Dewanti berharap, kasus yang menimpa lingkungan pendidikan itu segera selesai.

"Sehingga saya belum bisa berkomentar apa-apa selain berdoa agar masalah ini cepat selesai," ujar dia.

Dewanti mengaku masih berusaha untuk menemui korban dan pihak sekolah secara langsung.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) selaku lembaga yang mendampingi korban.

Ia juga masih menunggu kesediaan pihak sekolah untuk ditemui.

"Belum bisa ketemu (korban) karena masih dalam perlindungan. SPI (SMA Selamat Pagi Indonesia) mungkin hari ini (ditemui) karena kemarin masih libur. Mudah-mudahan hari ini saya bisa bertemu agar bisa berkomunikasi," kata dia.

Diketahui, sejumlah korban didampingi Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) melaporkan dugaan kekerasan seksual di SMA Selamat Pagi Indonesia ke Polda Jatim.


Terlapor berinisial JE yang merupakan pendiri sekolah tersebut.

Pihak SMA Selamat Pagi Indonesia di Kota Batu membantah telah terjadi kekerasan seksual dengan terduga pelaku berinisial JE.

Kuasa hukum JE dari Kantor Hukum Recky Bernadus and Partners, Recky Bernadus Surupandy meminta pihak kepolisian untuk membuktikan laporan tersebut.

Kepala SMA Selamat Pagi, Risna Amalia mengaku kaget dengan laporan dengan terlapor JE yang tidak lain adalah pendiri sekolah tersebut.

Risna mengatakan, sejak sekolah itu berdiri pada 2007, dirinya tidak pernah mendapati kasus seperti yang dilaporkan.

"Karena sesungguhnya yang diberitakan sama sekali tidak benar. Saya di sini sejak sekolah ini berdiri 2007. Bahkan saya menjadi kepala sekolah dan ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah terjadi kejadian-kejadian seperti yang disampaikan. Sama sekali tidak ada," kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/31/150549478/wali-kota-batu-cari-kebenaran-terkait-kasus-kekerasan-seksual-di-sma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke