Salin Artikel

Kronologi Tenggelamnya KM Bandar Nelayan di Samudra Hindia, Alami Kebocoran, 20 ABK Diselamatkan Kapal Australia dan Jepang

Posisi kejadian koordinat 31° 10.70' S 102° 16.32' E (radial 206°/ 1.520 Nm dari Kantor Basarnas Bali dan radial 270°/ 697Nm dari Perth Australia).

Selanjutnya Basarnas dan Kemenlu berkoordinasi dengan perwakilan RI di Australia dan Jepang.

KJRI Perth berkomunikasi secara intens dengan ABF (Australian Border Force) dan Australian Maritime Security Authority (AMSA) untuk upaya penyelamatan.

Lalu KJRI Osaka berkoordinasi dengan Japan Coast Guard yang membantu mengarahkan kapal-kapal penangkap ikan Jepang yang berada di sekitar lokasi untuk mendukung upaya penyelamatan.

"Pemerintah Australia mengerahkan armada pesawat jenis Challenger dan P8 Poseidon, serta Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC," jelas Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dikutip dari Tribunnews.com

Pemerintah Australia juga mengerahkan pesawat untuk mencari lokasi kecelakaan kapal. Berdasarkan pantauan, kapal berada dalam posisi setengah tenggelam.

Pesawat pun sudah menerjunkan life raft (perahu penyelamat) dan melakukan komunikasi radio, tetapi belum direspons.

Upaya penyelamatan terus dilakukan dengan mengerahkan aset tambahan berupa Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC dan dua pesawat P8 Poseidon.

Kapal-kapal ikan lain yang berada di sekitar lokasi juga diminta memberikan pertolongan.

Satu ABK WNI yang mengalami cendera dan telah ditransfer dengan helikopter militer ke Fiona Stanley Hospital, Perth, untuk mendapatkan penanganan medis.

Ia lalu dipulangkan melalui jalur udara setelah dinyatakan kondisinya laik terbang.

Sebanyak 19 ABK WNI lainnya telah diantar oleh Kapal Angkatan Laut Australia HMAS ANZAC ke Bali.

Mereka tiba di perairan Bali pada Jumat (21/5/2021) dan sandar di Pelabuhan Benoa menaiki KRI Escolar 871.

"Alhamdulillah sehat semua, semua selamat dan sampai tujuan (Pelabuhan Benoa). Seluruh proses repatriasi ini telah mengikuti protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan Surat Edaran Satgas Covid-19 No.8 Tahun 2021," jelas Judha.

ABK WNI yang hasilnya positif akan dilakukan karantina/perawatan hingga hasil tes PCR negatif dan bagi ABK yang negatif dipulangkan ke daerah asal masing-masing oleh perusahaan pemilik kapal.

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada menjelaskan, sekitar pukul 06.30 Wita evakuasi atau pemindahan ABK dilakukan dari Kapal AL Australia HMAS ANSAC ke KRI ESCOLAR pada posisi 2 Nm sebelah timur pelabuhan Benoa.

Para nelayan itu menaiki KRI Escolar mendekati Benoa didampingi Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas Bali, RIB Polair, RIB Lanal, KN 326 KSOP, dan Bakamla.

Lebih kurang dua setengah jam berlayar, kapal tiba di Benoa dan sandar di Dermaga Timur.

Setelah tiba di Benoa, dilakukan serah terima dari Konjen Australia kepada Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri.

"Setelah pemeriksaan medis oleh Kesehatan Pelabuhan dengan tetap menerapkan protokol Covid-19, dari Satgas Covid lakukan penyiapan hotel untuk isolasi," kata Darmada dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).

Ia mengatakan, usai diterima di Pelabuhan Benoa, semua ABK menjadi tanggung jawab PT Bandar Nelayan dalam pengawasan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Berikut data-data 20 ABK yang bertugas di atas KM Bandar Nelayan 188:

1. Mugiyono (Cilacap)
2. Eko Sutarko (Denpasar)
3. Rizal Rosandi (Cianjur)
4. Helly Josten Manalu (Karawang)
5. Agung Saputro (Tegal )
6. Sudirman (Cianjur)
7. Arifin (Jember)
8. Agus Junaedi (Bandung )
9. Muhammad Idris (Sulawesi )
10. Pirman Ramadan (Bandung)
11. Edward Steven (Jakarta Pusat )
12. Muhamad Fathur Rizki (Karawang )
13. Kosnandar (Jawa Barat)
14. Daniel Christian (Banyuwangi)
15. Ibnu Maulana (Subang)
16. Muhtar Nur Ali (Banyuwangi)
17. Darno ( Cirebon)
18. Dede ( Tasikmalaya)
19. Aditya Putera Pertama (Langensari banjar )
20. Muhamad Zeen ( Semarang)

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ach. Fawaidi, Tsarina Maharani | Editor : Pythag Kurniati, Aprillia Ika), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2021/05/21/150000278/kronologi-tenggelamnya-km-bandar-nelayan-di-samudra-hindia-alami-kebocoran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke