Salin Artikel

Terdampak Pandemi, 2.000 Pelaku Usaha Mikro di Jombang Bakal Terima Stimulus Keuangan

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang Muntholip mengungkapkan, stimulus keuangan bagi pelaku usaha mikro tersebut menjadi bagian dari skema pemulihan ekonomi.

Pada 2021, Pemkab Jombang menyiapkan stimulus keuangan untuk 2.000 pelaku usaha mikro, masing-masing sebesar Rp 1 juta.

Anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tersebut bersumber dari APBD Jombang tahun 2021.

"Tahun ini ada dana stimulus untuk 2.000 pelaku usaha mikro, masing-masing sebesar Rp. 1 juta," kata Muntholip kepada Kompas.com, Kamis (20/5/2021)

Terpisah, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Sri Surjati menjelaskan, bantuan untuk pelaku usaha mikro tersebut akan dikucurkan pada triwulan tiga, yakni antara Juni-September 2021.

Saat ini, pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap para pelaku usaha mikro yang berhak menerima bantuan stimulus keuangan dari Pemkab Jombang.

"Target kami pada triwulan ketiga sudah bisa direalisasikan. Sekarang masuk tahap verifikasi calon penerima," kata Sri Surjati.

Stimulus keuangan bagi pelaku usaha mikro sebagai upaya pemulihan ekonomi karen pandemi Covid-19 sudah dikucurkan Pemkab Jombang sejak tahun lalu.

Sri mengungkapkan, Pemkab Jombang mengucurkan dana untuk stimulus keuangan bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp 13.546.000.000 pada 2020. Saat itu, masing-masing pelaku usaha mendapatkan Rp 1 juta.

Kemudian, sekitar 35.000 pelaku usaha mikro di Kabupaten Jombang memperoleh bantuan pelaku usaha mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan UKM sebesar Rp 2,4 juta.

"Untuk tahun 2021 ini ada BPUM sebesar Rp 1,2 juta dari Kementerian Koperasi dan UKM. Dari Jombang sudah diusulkan sebanyak 45.859 orang calon penerima bantuan," ungkap Sri.


Ketua Perkumpulan Usaha Makanan dan Minuman (Permamin) Kabupaten Jombang, Koeswartono mengatakan, kucuran berbagai stimulus keuangan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha.

Ia mengungkapkan, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak 2020, mayoritas pelaku usaha tidak bisa berkutik, bahkan ada yang tidak mampu berproduksi.

Koeswartono menuturkan, dibandingkan dengan masa awal pandemi Covid-19 di Indonesia, geliat para pelaku usaha mikro mulai terasa menjelang akhir 2020 hingga saat ini.

"Meski tidak bisa mengembalikan ke omzet awal, tapi adanya Banpres atau BPUM ataupun stimulus lainnya, mampu membuat pelaku usaha mikro bertahan," ungkap dia saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Koeswartono, industri para pelaku usaha mikro saat ini mulai bergeliat, namun pertumbuhannya masih di bawah 35 persen.

"Saat ini mulai membaik, tidak seperti di awal-awal Pandemi. Tapi pertumbuhannya masih 35 persen," kata Koeswartono.

Ia menambahkan, Pemkab Jombang sebenarnya bisa lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi meski pandemi Covid-19 masih belum belum berakhir.

Saran dia, pemerintah melakukan optimalisasi produk khususnya makanan dan minuman produksi lokal untuk dipasarkan dan dimanfaatkan pada kegiatan-kegiatan di lingkup pemerintahan.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/163721378/terdampak-pandemi-2000-pelaku-usaha-mikro-di-jombang-bakal-terima-stimulus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke