Salin Artikel

Tangis Haru Mewarnai Pemakaman Praka Alif Angkotasan, yang Gugur Dikeroyok OTK di Papua

AMBON, KOMPAS.com - Kedatangan jasad almarhum Praka Alif Nur Angkotasan di kampung halamannya di Desa Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, disambut tangis haru keluarga dan warga desa setempat, Kamis (20/5/2021).

Jasad almarhum Praka Alif Nur Angkotasan dibawa ke Desa Pelau dari Ambon dengan menggunakan kapal milik Polairud Polda Maluku.

Istri korban Dalimahu Talaohu dan sejumlah keluarga dekat ikut mendampingi jasad almarhum saat dibawa menyeberangi lautan.

Selain itu, puluhan Anggota TNI dari kesatuan 733 Masariku juga ikut dalam rombongan pengantar jasad almarhum.

Saat kapal akan sandar di pelabuhan di desa itu, ratusan warga dan anggota keluarga yang telah menunggu kedatangan almarhum seketika menangis histeris.

Kondisi semakin mengharu biru saat istri almarhum yang terus menangis turun dari atas kapal sambil memeluk foto almarhum dengan erat berjalan dengan ditenteng sejumlah saudaranya menuju ke perkampungan.

Warga yang menyaksikan kejadian itu pun tak kuasa menahan tangis hingga ada yang sampai histeris.

Suasana semakin sedih saat peti jenazah yang ditanduk sejumlah personel TNI dibawa dari rumah duka menuju lokasi pemakaman.  

Istri almarhum dan anggota keluarga pun tak mampu menahan tangis saat jasad almarhum dimasukan ke liang lahat.

Rusman Angkotasan, salah satu keluarga almarhum mengakui keluarga sangat merasa kehilangan atas berpulangnya almarhum untuk selama-lamanya.

“Kami semua sangat merasa kehilangan atas meninggalnya almarhum,” kata Rusman, kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon selulernya, Kamis sore.

Ia mengatakan, proses pemakaman berlangsung dalam suasana penuh kesedihan karena keluarga tidak pernah menyangka kejadian itu akan menimpa almarhum.

“Istri almarhum menangis, keluarga besar menangis dan semua warga menangis karena tidak pernah menyangka kejadian ini akan terjadi,” ucap dia.

Sekretaris Desa Pelauw, Ali Latuconsina yang menyampaikan sambutan mewakili keluarga dan pemerintah desa saat acara pemakaman juga menyampaikan rasa duka mendalam seluruh warga desa atas berpulangnya almarhum ke haribaan Tuhan.

“Kami atas nama pemerintah desa dan keluarga merasa sangat kehilangan atas berpulangnya putra terbaik di desa ini, semoga Allah SWT menerima amal baik almarhum semasa hidupnya dan mengampuni segala dosanya,” kata Ali.

Proses pemakaman jenazah almarhum sendiri berlangsung secara militer di tempat pemakaman umum desa setempat pukul 17.00 WIT.

Sebelum dimakamkan, jasad almarhum sempat disemayamkan di rumah duka dan dishalatkan.

Sebelum dibawa ke kampung halamannya untuk dimakamkan, istri almarhum dan sejumlah keluarga juga ikut menyambut kedatangan almarhum di Bandara Pattimura Ambon.

Sebelumnya, dua personel TNI gugur setelah dikeroyok sekitar 20 orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).

Kedua prajurit yang gugur itu mengalami luka bacok.

Selain itu, para pelaku merampas dua unit senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/163624778/tangis-haru-mewarnai-pemakaman-praka-alif-angkotasan-yang-gugur-dikeroyok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke