Salin Artikel

Petani di 2 Desa Berebut Jatah Air Waduk Sumengko, Ini Saran Anggota DPRD Gresik

Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) Bojonegoro selaku pemegang kebijakan sudah meninjau lokasi, Selasa (18/5/2021).

Mereka menemukan kerusakan di salah satu pintu air yang menyebabkan pasokan air petani di Desa Gredek dan Sumari terhambat.

"Memang ada perwakilan kami yang ikut kemarin, tapi sebatas mendampingi orang Bakorwil. Sebab waduk Sumengko itu masuk provinsi, jadi Bakorwil yang menangani," ujar Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUTR Gresik Sri Zubaidah saat dikonfirmasi, Kamis (20/5/2021).

Namun Sri tidak menampik pihaknya sempat menerima aduan dari perwakilan petani di desa tersebut terkait kerusakan salah satu pintu air waduk.

Sri sudah menyampaikan keluhan itu kepada Bakorwil Bojonegoro dan jajarannya.

"Sekitar dua bulan lalu, dan itu sudah kami sampaikan kepada Bakorwil, sebab yang menangani itu ya Bakorwil bukan kami," ucap dia.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik yang menangani bidang pembangunan, Abdullah Hamdi mengatakan, Waduk Sumengko memang berada di bawah kewenangan Bakorwil Bojonegoro.

Meski begitu, pihaknya berharap penanganan bisa dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.

"Kalau Waduk Sumengko itu provinsi. Sementara untuk Gresik sendiri, kami juga sudah mendorong kepada Pemkab dan pihak terkait untuk normalisasi waduk maupun aliran sungai di bawah penanganan mereka sendiri," kata Hamdi, saat dihubungi terpisah.

Hamdi mengatakan, normalisasi sangat penting dilakukan. Tak hanya kepada petani yang membutuhkan air pada kemarau, tetapi juga untuk mencegah potensi banjir.

"Makanya kami berulang kali mengingatkan itu, dan sepertinya bagian SDA, Dinas PUTR, sudah memahami itu. Sebab ini tidak hanya berhubungan dengan petani, tapi juga potensi banjir," tutur Hamdi.

Sebab itu, Hamdi menyarankan kepada pemegang kebijakan yang ada di Pemkab Gresik untuk bijaksana dalam mengelola anggaran yang ada.


Selain itu, ada baiknya pemegang kebijakan lebih selektif dalam memperbaiki dan memelihara waduk dan sungai yang berada di bawah kendali mereka.

"Dibuat prioritas ini, supaya hasilnya juga maksimal. Mana dulu yang harus dikerjakan dan membutuhkan penanganan urgen ketimbang lainnya," ucap Hamdi.

Sebelumnya, Kepala Desa Gredek Muhammad Bahrul Ghofar menuturkan, para petani di desanya sempat binggung lantaran mereka tidak diperbolehkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sumengko mengambil air dari waduk setempat.

Sebab air yang tersedia di waduk Sumengko hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sawah petani di desa itu saja.

Padahal pada tahun-tahun sebelumnya petani di Desa Gredek maupun yang ada di Desa Sumari biasa mengandalkan air dari waduk yang ada di Desa Sumengko tersebut.

Selain kerusakan pada pintu air, Bakorwil Bojonegoro juga menemukan tingkat sedimentasi di Waduk Sumengko melebihi ambang batas, sehingga mempengaruhi kapasitas penyimpanan air waduk.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/20/154806978/petani-di-2-desa-berebut-jatah-air-waduk-sumengko-ini-saran-anggota-dprd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke