Wanita Asal Banyuwangi Beli Rumah yang Dijual Rp 600 Juta untuk Sumbang Palestina, Sudah Bayar DP Rp 5 Juta

Sepakat di harga Rp 600 juta, Ira telah membayar uang muka atau down payment (DP) senilai Rp 5 juta sebagai tanda jadi.

"Rumah telah terjual dan saya tutup penjualan. Pembelinya Mbak Ira dengan harga jual Rp 600 juta. Terbukti dengan uang muka telah dibayarkan sebesar Rp 5 juta," kata Trianto saat dihubungi, Rabu (19/5/2021).

Menurutnya, Ira berjanji akan membayar sisa pembayaran pada awal Juni 2021.

Tawarkan Rp 750 juta

Trianto sebenarnya menawarkan rumah di Puri Brawijaya Blok XE 4-8 Banyuwangi itu seharga Rp 750 juta.

Meski terjual Rp 600 juta, Trianto mengaku tidak mempermasalahkannya.

Dia pun enggan membandingkan harga tersebut dengan nilai pembangunan rumah yang sudah dia lakukan.

"Saya tidak terlalu memperhitungkan laba rugi karena waktu itu saya juga cukup hemat dalam pembuatan rumah ini. Kami kerjakan dengan tukang sendiri dibantu oleh teman di Banyuwangi," katanya.

Trianto mengatakan, sudah ada 30 orang yang menghubunginya dalam tiga hari.

Pertama ditawarkan pada 15 Mei, rumah kemudian dibeli Ira yang merupakan warga Banyuwangi yang berdomisili di Probolinggo.

Dari hasil penjualan Rp 600 juta, dia akan menyumbangkannya sebesar Rp 275 juta.

"Untuk wakaf sebesar sekitar Rp 275 juta lewat ACT akan kami penuhi. Selebihnya buat keluarga sebagai kewajiban kepala rumah tangga," kata dia.

Alasan kemanusiaan

Trianto mengaku alasannya membantu Palestina ialah murni masalah kemanusiaan.

Mendengar berita tentang serangan Israel ke Palestina, Trianto tergugah hatinya karena banyak warga sipil dan anak-anak yang menjadi korban.

"Ini murni rasa kemanusiaan. Saya tak paham politik, zionis, dan lain-lain. Jadi kemanusian karena ada anak-anak menjadi korban konflik, saya kasihan," kata dia, Minggu (16/5/2021).

Rumah adat Osing

Rumah milik Trianto berada di Puri Brawijaya Blok XE 4-8 Banyuwangi.

Rumah seluas 230 meter persegi itu berkonsep rumah adat Osing Banyuwangi.

"Rumah induknya sederhana dengan konsep rumah adat suku adat Osing di Kemiren. Ada teras, ruang tamu, meja makan, dan tempat tidur," kata dia.

Rumah itu pernah dia huni pada 2018 sebelum pindah ke Malang. Rumah itu juga sempat disewakan untuk wisatawan.

(KOMPAS.COM/ IMAM ROSIDIN)