Salin Artikel

13 Pos Penyekatan di Surabaya, Ragam Cara Pemudik Akali Petugas, Mulai Takbir hingga Jalan Kaki

SURABAYA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Mapolres Kota Besar Surabaya mencatat ribuan kendaraan yang telah diperiksa dan diputarbalikkan selama menerapkan pos penyekatan pemudik tahun 2021.

Setidaknya sudah 11 hari lamanya pihak kepolisian dan tim gabungan TNI, Satpol PP, Dishub menjalankan tugasnya di 13 titik pos penyekatan pemudik, dengan tujuan agar penularan Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur tidak mengalami peningkatan.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Tedy Chandra menjelaskan, dari hasil rekapan yang dilakukan olehnya, kendaraan yang diperiksa mencakup sepeda motor sebanyak 9.516, mobil pribadi 8.454, Bus 55, mobil barang 1.595 dan 3  kendaraan khusus.

"Sedangkan kendaraan yang telah diputarbalikkan mulai sepeda motor ada 1.281, mobil 1.008, bus 3, mobil barang 74, kendaraan khusus 8. Dan untuk yang dites antigen sebanyak 203 pengendara," kata Tedy saat dikonfirmasi via telepon selulernya, Minggu (16/5/2021).

Selama kurun waktu 6-16 Mei 2021, Tedy mencatat, angka lonjakan kendaran terjadi saat H-1 Lebaran.

Selain itu, Tedy telah melakukan tes rapid antigen sejak 5 hari yang lalu secara random dan ditujukan kepada plat di luar L dan W. Semua hasil tes rapid antigen itu dinyatakan non reaktif.

"Selama kami lakukan tidak ada yang nolak untuk dites rapid antigen, sebab semua anggota yang bertugas kami arahkan untuk komunikatif, jangan sampai ada debat tebel atau ada yang gontok-gontokan. Alhamdulillah lancar," sebut dia.

Wilayah Surabaya, bagi Tedy, adalah wilayah terakhir bagi pemudik yang berusaha nekat lolos, maka bisa dikatakan filter yang dilakukan oleh petugas di perbatasan lainnya sudah maksimal.

"Di sini ini adalah wilayah akhir, jadi filter pemudik sudah dilakukan oleh wilayah sebelumnya," ungkap dia.

Selain itu, di Pos Penyekatan Jembatan Suramadu terdapat fenomena-fenomena yang ditemukan oleh petugas. Di perbatasan wilayah Surabaya dan Madura ini, kultur yang berbeda membuat para petugas harus ekstra bersabar.

Menurut pengakuan Ipda Agung Suciono, petugas di pos tersebut, ia pernah menemukan keunikan rombongan orang berjubah putih yang akan masuk Surabaya.

Namun setelah diberhentikan oleh petugas untuk diperiksa surat izin keluar masuk (SIKM) mereka langsung mengumandangkan takbir.

"Fonemena unik waktu ada rombongan berjubah yang membaca doa itu. Dan ada juga masyarakat yang ingin lolos saat di pos penyekatan ini dengan melakukan jalan kaki dan mobilnya di ujung pintu tol Suramadu sisi Surabaya," papar Agung.

Menurut Agung, hal itu kebanyakan dilakukan oleh warga Madura yang memang ingin mudik, tapi pihaknya selalu mengedepankan pendekatan humanis.

"Intinya tahun ini mereka mencari celah untuk bisa mudik, tapi semua kami lakukan dengan komunikasi yang santun. Dan kami berikan pemahaman bahwa virus Covid-19 masih ada dan berbahaya," jelas dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/17/055136078/13-pos-penyekatan-di-surabaya-ragam-cara-pemudik-akali-petugas-mulai-takbir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke