Salin Artikel

Dugaan Penyebab Seorang Mahasiswi Bunuh Diri Terungkap dari Pesan WhatsApp

Kapolsek Wonosari AKBP Mugiman mengatakan, korban diduga tewas akibat bunuh diri menggunakan selendang di rumahnya.

Diduga korban bunuh diri karena sakit hati setelah mendapat kabar bahwa mantan pacarnya akan menikah dengan orang lain.

Hal tersebut diketahui setelah polisi memeriksa ponsel korban dan melihat percakapan terakhir korban di aplikasi WhatsApp.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Korban diduga gantung diri karena putus cinta, karena didapati pesan WA dari pacarnya akan menikah," kata Mugiman saat dikonfirmasi, Rabu.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh ibu CSA, yakni M (55).

Awalnya, M berpamitan untuk shalat maghrib di masjid, sementara CSA sendirian di rumah.

Seusai buka puasa, M pulang dan mendapati rumahnya dalam keadaan gelap, serta semua pintu terkunci.

Saat dipanggil dari luar rumah, CSA tidak membalasnya.

M kemudian meminta bantuan tetangga untuk mencongkel jendela.

Saat M dan beberapa tetangga masuk, mereka melihat CSA sudah dalam kondisi tewas.

Polisi kemudian datang ke lokasi dan memeriksa korban.

Mugiman mengatakan, korban akan langsung dimakamkan di Kapanewon Girisubo. 


Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2021/05/13/072547378/dugaan-penyebab-seorang-mahasiswi-bunuh-diri-terungkap-dari-pesan-whatsapp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke