Salin Artikel

Mudik Dilarang, Pelaku Pariwisata: Pusing Banget

Buat sektor pariwisata seperti perhotelan, pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah. Begitu pun saat pemerintah mengumumkan kebijakan larangan mudik 2021.

Karena itu artinya, Niana harus memutar otak untuk mengganti semua strategi bisnis yang sudah disusunnya jauh-jauh hari.

"Dari akhir Maret kami sudah menyiapkan strategi promosi April-Mei untuk Ramadhan dan Eid Mubarak. Lalu ada tarik ulur kebijakan larangan mudik. Aduh gimana ini," ujar Niana.

Ubah strategi

Setelah kebijakan larangan mudik keluar, ada calon tamu yang membatalkan pesanan dan memilih wait and see.

"Setiap hari kami pantau pengembangan reservasi, puasa bagus. Tapi tanggal 12 (Mei) langsung turun. Ada yang udah masuk tapi di-cancel lagi karena melihat situasi," tutur dia.

Ia dan tim akhirnya memutuskan membuat kampanye "di Bandung Ajah" dengan harga spesial kamar mulai dari Rp 650.000 plus sarapan untuk dua orang dan gratis saparan untuk anak di bawah 6 tahun.

Kemudian tersedia balon istana anak, sepeda mini, kolam anak, dan aneka jajanan anak.

Hal serupa disampaikan Marketing Communication Executive Hilton Bandung, Marzella. Pihaknya menyesuaikan dengan kebijakan larangan mudik.

"Kami bekerja sama dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Mulai dari jaga jarak, hilton cleans day, jadi jangan takut. Untuk Lebaran ada flash sale up to 30 persen," ungkap dia.

Program baru

"Karena tidak boleh mudik pengunjung tentu akan berkurang. Tapi tahun lalu juga tidak diperkenankan masuk (wisatawan luar daerah)," ucap Director of marketing The Lodge Group, Puji Fauziah Setia.

Untuk itu, pihaknya menyasar warga Kota Bandung dan sekitarnya yang bisa pergi berlibur. Tentunya dengan program khusus yakni kartu anggota.

Dengan kartu Rp 250.000, pengunjung bisa mendatangi beberapa lokasi di kawasan The Lodge yakni The Lodge Maribaya, Fairy Garden dan Mullberry Hill.

Pada 15 Mei 2021, pihaknya juga akan meluncurkan tempat wisata baru bernama Tahura Hutan Menyala. Program ini menjadi alternatif tempat berlibur.

"Tidak hanya wisata dan entertainment, tapi kami memberikan edukasi. Keliling hutan di malam hari dan bisa melihat hutan bisa menyala," tutur Puji.

Kebijakan larangan mudik pun berpengaruh pada jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara, Stasiun Bandung, hingga Terminal Cicaheum. Suasana mudik tahun ini lebih sepi dibanding biasanya.

Executive General Manager Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Bandara Internasional Husein Sastranegara, R Iwan Winaya Mahdar mengatakan, jumlah penumpang tidak mengalami lonjakan melebihi prediksi.

Seperti 1 Mei 2021, prediksinya akan ada 2.000 pergerakan, tapi ternyata hanya 872. Pada 6-17 Mei 2021, pihaknya tetap beroperasi untuk melayani penumpang nonmudik.

Seperti perjalanan dinas atau pekerjaan khusus, ada keluarga inti penumpang yang sakit atau meninggal, dan lainnya. Itupun harus menyertakan berbagai dokumen.

Manajer Humasda PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo mengatakan, perjalanan kereta jarak jauh yang diperbolehkan saat ini hanya 70 persen dari kapasitas tempat duduk.

"Lonjakan penumpang tidak signifikan. Karena 70 persen kapasitas tempat duduk yang kami sediakan sebelum larangan mudik belum terisi penuh," tutur dia.

Seperti jumlah penumpang pada 1-4 Mei 2021, terlihat seperti perjalanan April 2021. Pada 1 dan 3 Mei 2021 jumlah penumpang 1.806 dan 1.614. Sedangkan tanggal 2 dan 4 April 2021 2.183 dan 2.274 penumpang.

Jumlah itu berada di keberangkatan 4 April 2021 yang mencapai 3.288 penumpang.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/11/130448878/mudik-dilarang-pelaku-pariwisata-pusing-banget

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke