Salin Artikel

Serunya Buka Bersama Santri Papua di Kudus, Jadi Pusat Perhatian

KUDUS,KOMPAS.com - Kehadiran serombongan pemuda bersarung dan berpeci di sebuah sudut Kabupaten Kudus Jawa Tengah, Jumat (30/4/2021) memancing rasa ingin tahu para pengunjung maupun pramuniaga. Bisik bisik pun terdengar dari masyarakat yang berpapasan dengan mereka.

"Kami sudah biasa jadi pusat perhatian ketika bareng bareng keluar pesantren," ungkap Muhammad Iqbal Fimbay (15) salah satu santri asal Bintuni, Papua Barat yang ikut dalam kelompok tersebut.

Mukhlis Siras (17) salah satu santri dari suku Asmat bahkan berkata sebenarnya ia risih ketika mendapat perhatian berlebihan dari masyarakat.

"Saya tidak pede. Malu dilihat orang banyak," ucapnya terbata bata.

Ia mengaku selama setahun tinggal di pondok pesantren, baru dua kali ini mereka berkunjung ke fasilitas publik.

Iqbal Fimbay dan Mukhlis serta belasan santri lain yang berasal dari Papua, sore itu mendapat kesempatan keluar dari Pondok Pesantren La Tansa Desa Cangkring Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Jawa Tengah untuk mengikuti kegiatan buka bersama dan belanja yang diprakarsai oleh sebuah lembaga sosial bernama Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD).

Selama perjalanan, dengan malu-malu tapi penuh ingin tahu mereka mencuri curi pandang ke segala arah untuk melihat pemandangan yang mungkin baru buat mereka.

Sebelum berbelanja, para santri dari Indonesia bagian timur ini diajak untuk berbuka puasa di sebuah warung lesehan.

Sambil menunggu waktu berbuka, para santri berusia antara 13 hingga 17 tahun ini saling berbisik. Sesekali tersipu jika mata sesama pengunjung warung maupun pejalan kaki yang lalu lalang bersirobok dengan pandangan mereka.

Lalu saat hidangan datang dan adzan maghrib berkumandang, mereka pun langsung menyerbu makanan. Uniknya, meski sudah diberi jatah piring sendiri beberapa di antaranya makan sepiring berdua. Entah apa maksudnya.

Setelahnya mereka pun bergegas menuju masjid terdekat dan shalat maghrib berjamaah. Dilanjutkan dengan membaca Al Qur'an bersama sama.

Mata mereka terlihat basah dan berkaca kaca saat melantunkan ayat suci Al Qur'an. Meski terdengar merdu namun suara mereka tetap bergetar hingga membuat jemaah lain yang menyimak bacaan mereka ikut larut dalam haru.

Kegiatan di masjid pun selesai, oleh kru KOHD dan Ali Wendy Djamurfuy salah satu pengurus ponpes, belasan santri muda ini pun digiring kembali menuju sebuah swalayan.

Sebelum berbelanja kebutuhan lebaran, Haryanto, founder KOHD membagikan uang tunai untuk keperluan mereka.

Namun tampaknya, karena belum terbiasa berada di sebuah pusat perbelanjaan para santri ini ragu-ragu dan terus bergerombol. Untungnya para pramuniaga tanggap dan melayani mereka.

Usai belanja, para santri Papua ini beranjak menuju mobil yang membawa mereka ke Kota Kretek ini.

Sebelum berpisah, Iqbal Fimbay, Mukhlis dan santri asal Indonesia Timur ini mengaku sangat kangen dengan orangtua di tanah kelahiran mereka.

"Kami tak bisa mudik meski sangat rindu keluarga di Papua," ucap Iqbal dengan terbata bata. 

https://regional.kompas.com/read/2021/05/05/204430478/serunya-buka-bersama-santri-papua-di-kudus-jadi-pusat-perhatian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke