Salin Artikel

Periksa Temuan Struktur Bata dan Jambangan Batu, BPCB Jatim: Pernah Ada Aktivitas Masa Lalu di Sini

Arkeolog dari BPCB Jawa Timur, Nonuk Kristina mengatakan, hal itu disimpulkan setelah mengecek obyek diduga benda cagar budaya di Kota Blitar itu.

"Dapat kami simpulkan bahwa di area temuan struktur bata ini pernah ada aktivitas di masa lalu," ujarnya di area temuan benda dan struktur bata diduga cagar budaya di area persawahan di Kota Blitar, Rabu (5/5/2021).

Kesimpulan aktivitas masa lalu itu merupakan salah satu langkah positif dalam arkeologi, menuju penyelamatan cagar budaya.

Selain bukti struktur bata, ujarnya, kesimpulan atau interpretasi tersebut juga didasarkan pada sebaran pecahan gerabah yang diduga berasal dari perabotan serupa wadah.

Ukuran batu bata dengan dimensi sekitar 6 centimeter(cm) x 20 cm x 30 cm juga merupakan bukti struktur tersebut merupakan peninggalan kuno periode kerajaan masa lalu.

Nonuk akan mempelajari data yang didapatkan dari survei tersebut guna menimbang besar atau tidaknya potensi cagar budaya di area tersebut.

"Jika hasil analisa kami nanti menyimpulkan adanya potensi besar cagar budaya di sini, kami akan rekomendasikan langkah selanjutnya, yaitu survei ekskavasi," ujarnya.

Survei ekskavasi, jelasnya, bertujuan melihat lebih jauh potensi cagar budaya yang ada di suatu lokasi.

Pengecekan struktur bata

Keberadaan struktur bata kuno itu pertama kali ditemukan sejumlah warga yang sedang beraktivitas di sawah mereka.

Struktur itu terlihat setelah aliran deras air di saluran irigasi persawahan menggerus dinding tanah dan membuat gerowong.

Gerusan air pada dinding tanah di saluran irigasi rupanya membuat satu bagian dari struktur bata terlihat.


Selama proses pengecekan, tim melakukan pengukuran satu bagian struktur bata tersebut. Hasilnya, salah satu sisi berukuran panjang 3,3 meter dan tinggi 0,64 meter yang tersusun dari tujuh lapis batu bata.

Sisi lainnya berukuran panjang 1,9 meter, lebar 0,3 meter, dan tinggi 1,05 meter yang tersusun dari 11 bata bata.

"Kita ukur bagian yang terlihat saja untuk kegiatan crosscheck hari ini," ujar Nonuk.

Batu jambangan

Sesuai laporan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, tim BPCB juga melakukan pengecekan lokasi keberadaan batu jambangan.

Batu jambangan tersebut dalam posisi tertanam di sebuah petak sawah yang berjarak sekitar 200 meter dari titik temuan struktur bata.

Meski belum diketahui dimensi utuhnya, bagian atas yang menyembul beberapa sentimeter dari permukaan tanah memiliki ukuran sekitar 0,6 meter x 1 meter.

Nonuk belum bisa memastikan kaitan antara batu jambangan dan struktur bata tersebut.

"Karena batu jambangan itu dapat dipindah-pindahkan dari satu tempat ke yang lain," ujarnya.


Selama pengecekan batu jambangan, tim berusaha menemukan ada tidaknya tulisan atau angka yang bisa menjadi petunjuk periode pembuatan.

"Sayang sekali kami tidak menemukannya. Seandainya ada, benda itu bisa menjadi benda yang memiliki nilai sejarah yang berharga," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disparbud Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, pihaknya menunggu rekomendasi dari BPCB Jawa Timur untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar menemukan struktur batu bata di saluran irigasi di area persawahan beberapa pekan lalu.

Posisi struktur bata yang diduga sebagai obyek cagar budaya itu berada sekitar satu meter dari permukaan tanah sebuah petak sawah yang ada di pinggir saluran irigasi.

Lokasi temuan berada kurang dari 50 meter dari dinding pagar terluar RSUD Mardhi Waluyo di Jalan Kalimantan, Kota Blitar.

https://regional.kompas.com/read/2021/05/05/162407378/periksa-temuan-struktur-bata-dan-jambangan-batu-bpcb-jatim-pernah-ada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke