Salin Artikel

Dedi Mulyadi Disuntik Vaksin Nusantara, Mengaku Tak Merasa Gejala Apa-apa

Kepada Kompas.com via sambungan telepon, Dedi mengatakan, ia adalah salah satu dari 180 relawan yang bersedia disuntik vaksin hasil penelitian mantan Menteri Kesehatan dr Terawan itu.

"Umumnya menyebut vaksin nusantara. Bahasa akademisnya imunoterapi, karena kan BPOM anggap itu belum disebut vaksin," kata Dedi.

Dedi menceritakan, proses vaksinasi Nusantara cukup memakan waktu berhari-hari. Awalnya, pada 8 hari lalu ia diambil darah untuk sampel dan dibawa ke laboratorium. Ketika dibawa ke laboratorium, sel darah putih dan merah dipisahkan. Kemudian diambil sel darah putih.

"Sel darah putih dikenalkan dengan antigen Covid. Mereka perkenalkan selama 3 hari. Kemudian antigennya dibersihkan. Setelah dibersihkan, kemudian dimasukkan kembali ke badan saya sel darah putihnya," kata Dedi.

Dedi mengibaratkan bahwa darahnya dipisahkan jadi sel darah merah dan putih. Sel darah putihnya kemudian "disekolahkan" perang di lab untuk mengenal musuh.

Musuhnya itu antigen Covid. Setelah mengenal musuh, kemudian dibersihkan lagi. Maka sel darah putih yang murni kembali dimasukkan ke badannya.

"Hanya sel darah putih yang sudah 'sekolah' setelah mengikuti pendidikan perang yang dimasukkan ke badan saya. Ia sudah mengenal musuh," katanya.

Setelah masuk ke tubuhnya, kata Dedi, ketika ada musuh datang, sel darah putih yang sudah "disekolahkan" itu akan memimpin seluruh sel yang ada di tubuhnya untuk melawan.

"Jadi di badan saya ini udah ada pasukan terdidik yang berasal dari diri saya sendiri," katanya.

Dedi mengaku alasan ia menerima kerangka pemahaman ini ketika dijelaskan soal kerja vaksinasi nusantara.

"Karena saya 15 tahun jalani hidup seperti ini. Saya baca, tubuh kita adalah dokter kita sendiri. Di situlah saya hidup tak lagi kenal obat kimia. Ketika dikasih penjelasan ini, saya sangat respek. Badan saya dan pikiran saya respek," katanya.

Dedi mengatakan, imunoterapi ini adalah program ketika sel darah putih ini menjadi kekuatan utama untuk melawan penyakit yang akan menyerang diri kita.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/30/195110878/dedi-mulyadi-disuntik-vaksin-nusantara-mengaku-tak-merasa-gejala-apa-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke