Salin Artikel

"Walau Hatinya Hancur karena Kehilangan, Ibu Juga Melaksanakan Tugasnya, Menguatkan Keluarga Kru Kapal"

Rumah duka almarhum di Kompleks Perumahan TNI AL di Desa Tebel, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, tampak ramai dikunjungi para pelayat.

Saat Kompas.com mendatangi rumah duka, istri almarhum Harry, Winny Widayati (45) nampak tegar dan melayani pelayat yang datang silih berganti.

Saat itu, Winny meminta maaf karena belum bisa diwawancarai langsung, sebab banyak tamu yang menunggunya.

Ia pun meminta Kompas.com mewawancarai putra sulungnya, Sheeva Naufal Zidane (18).

Zidane bercerita, ibunya sempat berkeliling mendatangi rumah keluarga awak KRI Nanggala-402.

Sebagai istri Dansatsel, Winny ikut menguatkan istri awak kapal selam tersebut.

"Kemarin ibu juga sempat keliling ke rumah anggota-anggota kru kapal lainnya untuk menguatkan hati (keluarga) para anggota kru kapal," kata Zidane di rumahnya, Senin (26/4/2021).

Zidane tahu, hati sang ibu juga hancur karena kehilangan suami tercinta. Namun, Winny tetap tegar dan menjalankan tugasnya sebagai istri komandan.

Winny, kata Zidane, juga meminta dirinya dan adik-adik menguatkan diri dan ikhlas.

"Ya walaupun ibu hatinya juga hancur karena kehilangan, tapi ibu juga harus melaksanakan tugasnya untuk menguatkan para anggota," kata Zidane.

"Karena ibu adalah istri dari ayah saya, Dansatsel Koarmada II, dan itu sudah menjadi kewajiban ibu untuk menguatkan anggotanya," imbuh dia.

Saat mengunjungi istri para awak KRI Nanggala-402, Winny menyampaikan duka cita dan belasungkawa.


Ia juga meminta para istri awak KRI Nanggala-402 saling menguatkan satu sama lain.

"Turut berduka cita kepada para anggota dan saling menguatkan, karena kami sama-sama kehilangan. Jadi ibu dan para istri anggota sama-sama menguatkan karena sama-sama ditinggalkan," tutur dia.

Pesan ayah sebelum bertugas

Zidane masih ingat saat saat ayahnya berangkat kerja pada Senin (19/4/2021). Keluarga mendapat kabar kapal selam yang ditumpangi sang ayah hilang kontak pada Kamis (22/4/2021).

Zidane bercerita, saat akan berangkat bertugas, sang Ayah selalu menitipkan pesan untuk menjaga ibu dan adik-adiknya.

"Setiap Papa akan bertugas, saya selalu diminta untuk menjaga mama dan adik-adik. Karena saya anak tertua di keluarga," kata Zidane.

Saat itu, ia begitu yakin bisa menjalankan amanah tersebut. Namun, saat mengetahui kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak, ia betul-betul sedih.

Meski demikian, ia harus bisa belajar ikhlas.

"Sedih saat mendengar kabar kapal hilang kontak, tapi saya harus bisa menguatkan diri sendiri. Mama juga selalu menguatkan adik-adik saya," kata Zidane.

Baru menjabat sebagai Dansatsel

Harry Setyawan merupakan Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II yang berada di dalam KRI Nanggala-402.


Almarhum merupakan satu dari empat non-ABK yang menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

Harry baru sebulan memimpin satuan khusus di bawah TNI Angkatan Laut itu.

Harry didapuk untuk memimpin Satuan Kapal Selam Koarmada II yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur, sejak 6 Maret 2021, menggantikan Kolonel Laut (P) M Iwan Kusumah.

Harry menikah dengan Winny Widayati (45) dan dikaruniai empat orang anak, yakni Sheeva Naufal Zidane (18), Aisyah Tsuraya Lubna (13), Myiesha Atha Rahmaniya (11), dan Prabu Baladewa Adiwidya (8).

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 sempat dinyatakan hilang, saat sedang melakukan latihan di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021).

Kemudian, pada Sabtu (24/4/2021) KRI Nanggala-402 dinyatakan subsunk atau tenggelam.

Pada Minggu (25/4/2021), seluruh kru KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/26/180037978/walau-hatinya-hancur-karena-kehilangan-ibu-juga-melaksanakan-tugasnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke