Salin Artikel

Pemkot Salatiga Duga Ada Upaya Sabotase Sosialisasi Pembangunan Pasar Rejosari

SALATIGA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji menduga ada upaya sabotase dalam upaya sosialisasi pembangunan Pasar Rejosari.

Pasalnya, undangan yang telah disebar diminta oleh oknum dengan maksud agar pedagang tak menghadiri acara sosialisasi.

Aji mengatakan, upaya sabotase tersebut gagal karena para pedagang tetap mendatangi acara sosialisasi.

"Iya ada penarikan undangan oleh oknum. Tapi sosialisasi tetap berjalan, bahkan sudah dua kali," jelasnya saat beraudensi dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Jumat (23/4/2021).

Dikatakan Aji, pada sosialisasi pertama di bulan Maret 2021 semua pedagang datang untuk mengikuti sosialisasi.

"Sementara pada sosialisasi kedua saat ada sabotase tersebut, yang datang sekitar 50 persen lebih. Tapi kami sudah mencapai kesepakatan dengan pedagang," lanjutnya.

Kesepakatan tersebut adalah seluruh pedagang yang berjumlah 120 menyatakan siap relokasi dengan batas akhir 12 Mei 2021.

"Nanti akan relokasi ke Pasar Andong, sementara tempat yang sekarang digunakan berdagang dan bekas pasar yang terbakar akan dibangun," ungkap Aji.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto menegaskan, pembangunan Pasar Rejosari adalah harapan semua pihak.

"Tidak hanya pedagang, pemerintah dan masyarakat juga berharap pembangunan pasar. Karenanya dianggarkan sebesar Rp 25 miliar untuk Pasar Rejosari ini," terangnya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Rejosari (P3R), Rukimin mengungkapkan, penolakan pedagang bukan pada pembangunan maupun relokasi.

"Tapi kami khawatir kalau tidak lagi bisa berjualan, kalau tidak mendapat prioritas sebab Surat Izin Penempatan (SIP) sudah habis sejak 2010," katanya.

Dia berharap setelah pembangunan dilaksanakan dan Pasar Rejosari baru bisa ditempati, pedagang lama tetap mendapat prioritas tempat.

"Dinas tentu masih punya data pedagang lama, jadi kami berharap pedaganh lama didahulukan," kata Rukimin.

Indra Akbar Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Kota Salatiga menyatakan akan mengawal aspirasi pedagang.

"Tentu dengan audiensi dengan Wali Kota dan Dinas Perdagangan aspirasi pedagang bisa diterima dan dipertimbangkan oleh pemerintah kota," paparnya.

Seperti diketahui, Pasar Rejosari atau yang populer disebut Pasar Sapi Salatiga pasca-kebakaran pada 2008. Hingga saat ini pasar tersebut belum dibangun.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/23/155043778/pemkot-salatiga-duga-ada-upaya-sabotase-sosialisasi-pembangunan-pasar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke