Salin Artikel

Muncul Klaster Takziah, Pemerintah DIY Minta Warganya Hindari Takziah dan Hajatan

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat untuk menghindari takziah dan hajatan. Mengingat pada dua kegiatan itu klaster baru penyebaran Covid-19 ditemukan di DIY.

"Takziah maupun hajatan kami mohon untuk dihindari, mengingat takziah dan hajatan sulit untuk menjaga jarak," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Rabu (22/4/2021).

Ditambah lagi selain sulit untuk menjaga jarak keduanya lekat dengan kegiatan makan bersama, di mana saat makan menjadi hal yang sangat rawan karena mencopot masker bersama-sama.

"Saat makan kita copot masker bersama-sama atau tangan kita kotor dan makan juga bisa menjadi sumber penularan. Jangan merasa bisa menjaga (kesehatan) sendiri tetapi harus kolektif," jelas dia.

Untuk itu dirinya meminta masyarakat untuk menghindari kerumunan saat takziah, hajatan, pengajian, karena beresiko.

Menurutnya aturan yang mengatur tentang kerumunan juga sudah ada sehingga tidak memerlukan surat edaran baru yang ditujukan bagi masyarakat.

"Kan sudah ada SE bahwa penyelenggara hajatan itu harus izin, yang wajib menerapkan protokol kesehatan. Kalau satgas RT kewalahan bisa meminta bantuan di atasnya bisa Kecamatan untuk mengatur," katanya.

Selain itu dirinya meminta kepada warga DIY agar menghindari halal bil halal dengan bertemu secara langsung karena berpotensi menjadi tempat penularan Covid-19.

"Jangan sampai ada klaster halal bihalal, lewat medsos saja," tambah dia.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan positif Covid-19.

Mereka berasal dari dua klaster yakni klaster layatan atau takziah di Kapanewon Panggang.

Sedangkan klaster Kapanewon Playen adalah klater hajatan. Mereka dinyatakan positif sepulang hajatan dari Jakarta.

"Yang terbesar saat ini ada dua di Getas (kapanewon Playen), dan Girisuko Kapanewon Panggang," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi, Senin (19/4/2021).

Hingga Senin (19/4/2021), ada 40 tambahan kasus baru dari dua klaster tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/22/232207778/muncul-klaster-takziah-pemerintah-diy-minta-warganya-hindari-takziah-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke