Salin Artikel

KLB ODGJ di Manggarai Timur, 532 Warga Derita Gangguan Jiwa, Diduga Ini Penyebabnya

Bupati Kabupaten Manggarai Timur Andreas Agas mengatakan, data yang diterimanya ada 532 penderita gangguan jiwa di kabupaten tersebut.

Status KLB ODGJ karena prevalensi di kabupaten itu sudah melebihi standar nasional. Di mana standar nasional 0,08 persen, sedangkan Manggarai Timur sudah 0,18 persen.

"Kita semua tahu bahwa sejak 2010, Indonesia sudah canangkan bebas pasung di seluruh Indonesia. Lalu, di Manggarai Timur masih ada warga yang menderita gangguan jiwa dipasung. Ini terjadi pelanggaran hak-hak asasi manusia sebagaimana ditegaskan PBB," ujar Agas usai melepas pasung ODGJ di Kampung Tewuk, Desa Satar Lahing, Kecamatan Ranamese, Manggarai Timur, Senin (19/4/2021).

Agas mengatakan, kasus pemasungan ODGJ di Manggarai Timur juga cukup tinggi, hingga 63 orang.

Pemkab Manggarai Timur mencanangkan pada 2023 bebas pasung ODGJ di kabupaten tersebut.

"Saya awasi terus dan pernyataan ini (disampaikan) di depan masyarakat hari ini," ujar dia.

Pasung 

Kabid P2P Dinkes Manggarai Timur Pranata Kristiani Agas menjelaskan total ODGJ di Kabupaten Manggarai Timur saat ini mencapai 532 orang, yang tersebar merata di 12 kecamatan.

Sebanyak 136 orang dari 532 orang ODGJ mendapatkan pengobatan, sisanya belum.

Pasien ODGJ terbanyak di Kabupaten Manggarai Timur ada di Kecamatan Sambi Rampas 90 orang, diikuti Kecamatan Rana Mese 77 orang.

Di Kecamatan Ranamese, ada enam ODGJ yang sedang dipasung.

Ketersediaan obat

Kristiani melaporkan bahwa selama ini terjadi kendalaan ketersediaan obat bagi ODGJ.

Pihaknya telah menganggarkan pembelian obat pada 2021 dan di tahun ini ditargetkan setengah ODGJ bisa diobati.

"ODGJ itu adalah saudara kita yang butuh pemulihan. Peran keluarga sangat penting dalam merawat anggota keluarga yang sakit," jelasnya.

Kristiani menambahkan, baru dua dokter dan tiga perawat yang sudah mendapatkan pelatihan tentang penanganan dan pengobatan pasien ODGJ di Kabupaten Manggarai Timur.

Manggarai Timur memiliki 29 puskesmas.

Penyebab

Bupati Andreas Agas mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian khusus untuk mencari tahu penyebab ramainya kasus ODGJ di Manggarai Timur.

Untuk itu, Bupati meminta dinas terkait untuk mencari tahu faktor penyebab gangguan jiwa di kabupaten tersebut.

Relawan Kelompok Kasih Insanis (KKI) Kabupaten Manggarai Timur, Ambrosius, Selasa (20/4/2021) mengatakan, hasil pengamatan dan survei lapangan selama kunjungan ODGJ di seluruh Manggarai Timur, diduga bahwa penyebab gangguan jiwa karena beban kerja dan stres.

"Saya pernah berdiskusi dengan dokter jiwa, dr Albert Maramis bahwa kebanyakan ODGJ (berasal) pulang (dari) merantau. Menurut dr Albert, ODGJ yang menderita saat di tanah rantauan (karena) perbedaan budaya dan beban kerja sehingga terjadi stres," jelasnya.

KKI Manggarai Timur merupakan sebuah komunitas sosial untuk membantu para ODGJ yang ada di Manggarai Timur.

Relawan KKI berasal dari latar belakang yang berbeda, seperti wartawan, guru, orang muda, bahkan dari kalangan anggota dewan.

KKI bukan LSM. KKI murni gerakan kemanusiaan yang terpanggil oleh dorongan hati nurani.  

Melepas pasung

Bupati Kabupaten Manggarai Timur Andreas Agas melepas pasung seorang ibu di Kampung Tewuk, Desa Satar Lahing, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Senin, (19/4/2021).

Pasien yang sudah dinyatakan pulih tersebut bernama Heleonora Bupu.

Setelah pasung Heleonora dilepaskan, Andrea Agas meminta agar dinas sosial dan kesehatan segera mendata dan langsung turun ke lapangan agar kasus pemasungan nihil di kabupaten itu.

"Saya sudah mendapatkan data bahwa ada 63 ODGJ yang masih di pasung. Untuk itu saya tegaskan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan secepatnya melepas pasung 63 warga yang sedang menderita gangguan jiwa yang dipasung. Saya tidak mau dengar lagi ada dinas yang mengeluh kendala logistik seperti obat-obatan dan pendampingan sosial lainnya," ujar dia.

Yohanes Manggu, putra dari Heleonora mengungkapkan, keluarga bahagia karena ibu mereka telah sembuh dan pasungnya telah dilepas.

"Sejak mama mulai sakit akhir 2016 lalu, kami semua menangis sedih, apalagi dipasung 2018, kami tambah menangis. Hari ini kami sangat terharu dan menangis penuh bahagia. Mama ini biasa sakit, sekarang sembuh. Permintaannya harus dipenuhi. Misalnya permintaannya saat ini rumah diperbaiki. Komitmen kami sekeluarga bahwa kami siap merawat mama secara terus menerus dengan mengawasi minum obatnya," jelasnya.

Manggu juga mengucapkan terima kasih kepada relawan KKI Manggarai Timur memperhatikan ibunya. KKI datang pertama kali mengunjungi Heleonoro tahun 2020.

Kepala Desa Satar Lahing, Patrisius Ino Jalus juga menyampaikan terima kasih dan rasa syukur karena Pemkab Manggarai Timur telah membantu menyembuhkan warganya.

"Ke depannya pemerintah desa terus memberikan perhatian bagi seluruh warga yang menderita sakit. Saya ucapkan terima kasih kepada perawat di Puskesmas Lalang atas perawatan langsung di rumah selama ini," ujar dia. 

https://regional.kompas.com/read/2021/04/20/080721978/klb-odgj-di-manggarai-timur-532-warga-derita-gangguan-jiwa-diduga-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke