Usai Bunuh Pacarnya, Oknum TNI Ini Buang Jasad Korban ke Jurang Sedalam 100 Meter, Ditemukan Tinggal Tulang Belulang

KOMPAS.com - Setelah menghabisi pacarnya RR (30), oknum anggota TNI berinisial Prajurit Kepala (Praka) MAM, membuang jasad korban ke sebuah jurang sedalam 100 meter di Jalan Transad, Balikpapan Timur, Kalimantan Timur.

Hal itu diungkapkan Kapendam VI/Mulawarman Letkol Inf Taufik Hanif.

Diketahui, RR merupakan guru honorer di salah satu SD di Balikpapan.

Pembunuhan itu terjadi pada 1 Maret 2021 hingga akhirnya jasad korban ditemukan dalam keadaan tinggal tulang pada Selasa (13/4/2021).

"Sudah satu bulan kejadiannya jadi sisa tulang-tulang saja. Tapi sudah ditemukan semua tulangnya," kata Taufik, dikutip dari TribunKaltim.co.

Masih kata Taufik, setelah dua minggu pasca-pembunuhan itu, Praka MAM lantas mendatangi kembali lokasi untuk mengambil pakaian korban dengan maksud menghilangkan jejak.

"Setelah 2 minggu, diambil. Kalau pengakuan (keluarga) korban, jaket, jilbab kalau tidak salah, diambil kemudian dibuang ke tempat yang jauhnya sekitar 2-3 kilometer dari TKP," jelasnya.

Terbongkarnya kasus ini setelah Polisi Militer Kodam VI/Mulawarman melakukan pemeriksaan secara intefis terhadap Praka MAM pada Jumat (9/4/2021).

Setelah diperiksa, akhirnya Senin (12/4/2021) Praka MAM mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa RR.

"Terhadap diduga pelaku sudah dilakukan pemeriksaan intensif dan resmi ditahan karena merupakan orang terakhir yang mengantarkan korban," ujarnya.

Kata Taufik, berdasarkan hasil pemeriksaan, motif Praka MAM tega menghabisi nyawa pacarnya karena kesal sering ditanya kapan akan menikahinya.

"Pelaku dan korban kenalan di sosial media (Facebook) sejak 2019. Statusnya pacaran, namun pelaku kesal karena ditanya kapan menikahi dirinya terus. Intinya modus asmara," ungkapnya.

Sementara itu, ayah RR, Kuswanto berharap pelaku yang telah membunuh anaknya dapat dihukum mati atas perbuatannya.

“Kami minta dihukum mati saja, sesuai perbuatannya. Itu bukan manusia lagi itu, iblis itu Pak,” kata Kuswanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).

(Penulis : Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor : Dony Aprian)/TribunKaltim.co