Salin Artikel

Kicak Makanan Khas Kauman, Yogyakarya, yang Muncul Saat Bulan Puasa

Saat memasuki bulan puasa seperti sekarang muncul makanan khas yang diburu oleh warga Yogyakarta. Namanya adalah kicak, yang sering dijual saat bulan Ramadhan.

Makanan berbahan dasar jadah itu dimasak bersama kelapa parut, gula, potongan nangka, dan daun pandan dengan menggunakan wajan yang besar dan api kompor kecil.

Kicak mudah didapatkan di pasar sore Kauman, namun saat pandemi pasar sore tidak lagi digelar di kauman. Sekarang kicak bisa didapatkan di penjual makanan ringan di Kauman.

Salah satu warga Kauman pembuat kicak, Titik Heriyanti menuturkan, saat Ramadhan selalu membuat kicak di rumahnya di Jalan Kauman Nomor 43.

Membuatnya tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 30 menit.

Cara membuat kicak pertama-tama adalah memasak sedikit air dan gula setelah diberi garam sedikit. Setelah air surut barulah parutan kelapa dimasukkan dan diaduk bersama gula.

Memasak kicak harus menggunakan api kecil, agar kelapa bisa masak dengan tanak. Setelah hampir matang barulah potongan buah nangka dimasukan.

Nangka dimasukkan terakhir agar tidak terlalu matang, karena jika matang aroma nangka akan hilang.

Setelah matang, kicak didinginkan terlebih dahulu setelah dingin barulah dibungkus dengan daun pisang.

"Kalau sudah matang jangan langsung dibungkus nanti cepat basi karena masih panas kalau dibungkus keluar uap airnya," kata Titik, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (17/4/2021).

Titik menambahkan dengan membungkus dengan menggunakan daun pisang membuat kicak lebih sedap saat dimakan dan lebih awet disimpan dibandingkan dengan membungkus kicak dengan plastik.

"Kalau mau awet enggak mudah basi harus tanak saat memasak parutan kelapa. Lalu tunggu dingin dan bungkus di daun pisang biar awet. Kalau pakai plastik mika kurang enak rasanya," kata dia.

Ia sendiri membuat kicak sudah dari 10 tahun yang lalu. Kauman memang dikenal dengan kicak saat bulan Ramadhan.

Ia belajar membuat kicak dengan praktik sendiri mencoba langsung.

"Kicak yang terkenal kan punya Mbah Wono dulu pertama kali yang membuat sekarang sudah meninggal. Awalnya beli di sana terus saya coba-coba buat dengan teman saya, akhirnya sampai sekarang buatnya," kata dia.


Titik menyampaikan, kicak menjadi makanan khas dari Kauman yang banyak dijual pada bulan Ramadhan saja. Selain bulan Ramadhan, permintaan kicak sangat sedikit.

"Kalau hari-hari biasa enggak ada yang beli, tapi kalau saat puasa peminat kicak ini banyak. Sebelum puasa kalau ada yang pesan baru dibuatkan," ujar dia.

Setiap harinya ia membuat kicak kurang lebih 30 bungkus, dan selalu habis dibeli oleh para penikmatnya.

Dirinya menjual kicak mulai pukul 15.00 dan habis sekitar pukul 17.00.

"Satu bungkusnya dijual Rp 4.000. Satu bungkus isinya 3 jadah dan satu potongan buah nangka," kata dia.

Untuk membuat kicak pada tahun ini ia mengalami sedikit kendala, yakni ketersediaan buah nangka yang sulit didapat di pasaran.

Titik menduga, buah nangka sedang tidak musim sekarang ini.

"Kalau tahun kemarin itu harganya mahal tapi masih bisa didapat, tetapi kalau sekarang buah nangkanya sulit sekali didapat," kata dia.

Sementara itu salah satu pembeli kicak, Eli warga Kauman mengaku, setiap bulan puasa menyempatkan membeli kicak untuk dijadikan salah satu menu berbuka puasa.

Kicak biasanya dinikmati sebelum menyantap makanan utama, makanan ini pas digunakan untuk makanan berbuka karena rasanya yang manis.

"Kalau berbuka keluarga sukanya yang manis, kicak ini manis dan juga legit jadi keluarga saya memang suka," kata dia.

Ia mengatakan, selain bulan Ramadhan, kicak jarang sekali dijual di penjual makanan ringan di Jogja.

"Kicak ini sudah jadi makanan khas saat bulan Ramadhan, kalau dimakan di luar bulan Ramadhan agak berbeda sensasinya," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/04/18/141150978/kicak-makanan-khas-kauman-yogyakarya-yang-muncul-saat-bulan-puasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke