Salin Artikel

Napi Anak Berupaya Bunuh Diri, Pihak Lapas Sebut Ada Masalah Orangtua

Dugaan itu disampaikan Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandar Lampung, Sambiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4/2021).

Napi anak berinsial DD (18) nekat berupaya bunuh diri dengan cara meminum cairan racun rumput.

Awalnya, DD diduga mengalami perundungan dari temannya sesama tahanan anak pada 7 April 2021 lalu.

Beruntung, nyawa DD berhasil diselamatkan dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ahmad Yani, Kota Metro, Lampung.

Dalam keterangannya, Sambiyo mengatakan, upaya bunuh diri itu terjadi setelah korban mengetahui bahwa kedua orangtuanya mengalami masalah rumah tangga.

"Anak itu saat menggunakan kunjungan online via telepon wartelsus, mendengar kedua orangtuanya mau berpisah (bercerai)," kata Sambiyo.

Sambiyo menambahkan, usai mendengar kabar itu, DD seperti mengalami perubahan perilaku, khususnya dengan komunikasi.

"Yang bersangkutan sudah menjadi tamping (tahanan pendamping) di bagian perkantoran. Awalnya biasa saja, tapi jadi pendiam," kata Sambiyo.

Sementara itu, terkait dugaan perundungan yang diduga dilakukan oleh tahanan anak lain seperti yang dilaporkan orangtua korban, Sambiyo mengaku masih mendalami informasi tersebut.

"Untuk masalah pem-bully atau penganiayaan, kami belum bisa memberikan keterangan yang A1, karena itu tentunya harus ada visum dan keterangan saksi-saksi, baik ABH maupun petugas. Jadi kami belum berani memberikan keterangan atau kesimpulan," kata Sambiyo.

Diberitakan sebelumnya, seorang narapidana anak ingin mengakhiri hidupnya karena dirundung sesama tahanan anak.

Peristiwa itu terjadi di LPKA Kelas II Bandar Lampung yang berada di Desa Masgar, Kecamatan Pesawaran pada 7 April 2021.


Informasi mengenai upaya bunuh diri yang dilakukan DD itu disampaikan kuasa hukumnya keluarganya, Sukriadi Siregar.

Berdasarkan keterangan korban DD, Sukriadi mengungkapkan, bullying itu terjadi sekitar dua pekan lalu.

"Di-bully sesama tahanan, inisialnya F," kata Sukriadi.

Menurut dia, perundungan itu mulai dari tekanan mental hingga penganiayaan fisik.

"Klien kami tidak tahan di-bully, jadi dia minum cairan racun pembasmi rumput hingga keracunan," kata Sukriadi.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

https://regional.kompas.com/read/2021/04/16/180721478/napi-anak-berupaya-bunuh-diri-pihak-lapas-sebut-ada-masalah-orangtua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke