Salin Artikel

Kondisi Terkini Usai KKB Berulah di Kabupaten Puncak, Toko Tidak Berani Buka, Stok Makanan Menipis

Kapolsek Beoga Ipda Ali Akbar mengatakan, sejak KKB berulah, toko yang menjual bahan makanan tak berani buka di Beoga.

"Di sini ada empat kios besar, maksudnya dia jual mi instan kartonan, kalau kios kecil yang jual eceran ada beberapa. Tapi itu tidak ada kios berani buka," kata Ali Akbar saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).

Menurutnya, masyarakat yang hendak membeli ke kios tersebut harus mengetuk pintu. Jual beli juga hanya bisa dilakukan siang hari.

"Kalau malam sudah tidak berani," kata Ali Akbar.

Ali Akbar menambahkan, meski masih bisa berbelanja di toko, stok makanan yang dimiliki kios itu juga menipis.

Ia memperkirakan, kios-kios itu hanya bisa memiliki stok makanan untuk tiga sampai empat hari ke depan.

"Kalau dijual ke masyarakat semua tinggal tiga sampai empat hari lah," kata dia.

KKB masih berulah

Stok makanan yang menipis itu juga disebabkan belum adanya pesawat yang bisa masuk ke Bandara Beoga.

Bandara tersebut masih dijaga oleh KKB. Hingga Selasa, KKB masih melepaskan tembakan ke arah Koramil Beoga.

"Tadi terakhir jam 10 mereka masih tembak sekitar empat kali lalu sempat dibalas oleh aparat, tapi itu cuma gertakan saja," kata dia.


KKB itu diduga berada di wilayah ketinggian yang terletak di ujung bandara. Dari posisi itu, KKB memiliki jarak tembak cukup dekat ke pesawat terbang yang hendak mendarat di Beoga.

"KKB ada di Gunung Yakobra, Kampung Julugoma, itu ada di ujung bandara. Jadi kalau pesawat masuk, mau dari barat atau timur, nanti tetap pintu masuknya lewat utara, itu ada cekungan makanya tetap pesawat akan merendah, di situlah kesempatan KKB tembak, paling aman itu pakai helikopter," kata Ali Akbar.

Ali Akbar berharap tambahan pasukan segera tiba ke Beoga, sehingga pengamanan area bandara bisa dilakukan.

"Kecuali ada penebalan pasukan untuk kuasai sebelah (ujung bandara) baru kita bisa nyatakan aman dan pesawat bisa masuk," kata dia.

Sampai saat ini, sejumlah warga dari luar daerah masih mengungsi di Polsek Beoga dan Koramil Beoga.

Salah satu pengungsi, Eni (bukan nama sebenarnya), stok makanan yang tersisa hanya mi instan.

"Ini kita tinggal makan mi instan saja, semoga cepat ada pesawat masuk," ujar Eni saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/4/2021).

Sebelumnya, situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.


Mereka menembak seorang guru yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.

Guru bernama Oktovianus Rayo itu tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.

Pada sore harinya, KKB juga membakar tiga ruang SMAN 1 Beoga.

Aksi mereka tak berhenti sampai di situ. Mereka juga menembak seorang guru matematika SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021).

Yonatan menderita luka di bagian dada. Masyarakat sempat melarikan Yonatan ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.

Kedua jenazah itu diizinkan dievakuasi setelah Pemkab Puncak membayar uang tebusan kepada KKB agar pesawat dibiarkan masuk ke Bandara Beoga.

KKB kembali membakar sembilan ruangan di SMPN 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021).

(KOMPAS.com/Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/13/153002178/kondisi-terkini-usai-kkb-berulah-di-kabupaten-puncak-toko-tidak-berani-buka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke