Khusus di Jawa Tengah, data survei Kemenhub menunjukkan sebanyak 4,6 juta orang diprediksi mudik lebih awal.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah Henggar Budi Anggoro mengaku telah menyiapkan antisipasi terkait kedatangan pemudik sebelum masa pelarangan 6-17 Mei 2021.
Henggar mengaku telah memiliki tiga skenario untuk menangani para pemudik.
Skenario itu mulai dari menyiagakan posko mobile, optimalisasi PPKM mikro, dan penindakan saat masa pelarangan mudik.
“Kita coba antisipasi dengan kita melakukan posko mobile. Posko mobile ini tentunya kita bekerja sama dengan instansi terkait, dari kabupaten dan kota, TNI–Polri, harapannya seperti yang disampaikan Dirlantas (Dirlantas Polda Jateng), sebelum masa pelarangan ini juga sudah ada pembatasan pergerakan orang yang masuk ke Jawa Tengah,” kata Henggar di kantor Gubernur Jateng, Senin (12/4/2021).
Posko mobile akan menindak pemudik dan meminta mereka putar balik.
"Kita coba antisipasi tanggal 1-5 Mei nanti kita muter. Jadi di beberapa posko kita pasangi CCTV, kalau terpantau ada peningkatan (kendaraan) nanti pasukan kita datangi. Langsung putar balik," tegasnya.
Jika pemudik sudah telanjur masuk ke daerah asal maka Jogo Tonggo akan melakukan tindakan.
“Di Jawa Tengah ini kan kita tahu, kita kenal dengan Jogo Tonggo. Nanti optimalisasinya di situ. Jadi itu yang akan melakukan penanganan terhadap orang yang telanjur mudik dan sudah sampai ke kampung halaman,” imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman, libur panjang dikhawatirkan akan menambah jumlah kasus Covid-19.
"Setiap kali ada kerumunan yang banyak atau libur yang waktunya lama pasti ada peningkatan. Maka saya kira keputusan pelarangan ini sudah tepat. Istilah saya ayo kita sabar sedikit, karena Covid-nya lagi turun. Kalau kemudian tidak ada acara yang gede, yang ramai, yang bisa membikin berjubelnya warga, maka kendali Covid akan lebih baik," jelas Ganjar di kantornya, Senin (12/4/2021).
Dia juga mengingatkan para kepala daerah untuk bersama-sama menjalankan aturan pelarangan mudik.
"Sekarang kita harus seragam, kalau enggak ini bahaya sekali nanti. Kita hari ini sudah kita putuskan kita akan seragam. Justru yang diperlukan sekarang adalah sosialisasi," kata Ganjar di kantornya, Senin (12/4/2021).
Penyekatan pada 6-17 Mei
Saat pemberlakuan pelarangan pada 6-17 Mei, Dishub dan Dirlantas Polda Jateng akan menyekat 14 titik perbatasan provinsi.
Sebanyak 14 titik tersebut, yakni:
Perbatasan Jateng-Jabar
1. Tol Pejagan, Brebes
2. Jalur Pantura: di Pangkalan truk Kecipir, Brebes
3. Jalur Selatan: Di Patimuan
4. Jalur Selatan :Cilacap
Perbatasan Jateng - DIY
1. Jalur Selatan di Bagelen, Purworejo
2. Jalur Tengah di Salam , Magelang
3. Jalur Selatan di Prambanan, Klaten
Perbatasan Jateng - Jatim:
1. Tol Sragen
2. Pantura di Sarang, Rembang
3. Pantura :Cepu, Blora
4. Selatan ada di Cemorokandang, Karanganyar
5. Nambangan, Wonogiri
6. Sambungmacan, Sragen
1 pos Polrestabes Semarang
1. Tol Kalikangkung
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
https://regional.kompas.com/read/2021/04/13/085148178/prediksi-46-juta-orang-mudik-dini-sebelum-tanggal-pelarangan-ini-skenario